Bisnis.com, JAKARTA - Setelah bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menemui Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh.
Prabowo juga diagendakan safari komunikasi dengan partai pendukung pemerintah lainnya.
Juru Bicara Prabowo-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar, mengatakan bahwa pertemuan tersebut tidak berarti Gerindra akan bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Baik Prabowo dan Jokowi belum secara tegas menyatakan demikian.
“Bahkan Prabowo dari awal mengatakan kami siap jadi oposisi atau bahasa kami mitra kiritis, atau kami siap jadi mitra pemerintah,” kata Dahnil di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (14/10/2019).
Karena belum ada pernyataan resmi, Dahnil menjelaskan bahwa kabar tentang Gerindra meminta atau dapat kursi kabinet tidak benar. Prabowo dipastikan tidak meminta-minta jabatan.
Baca Juga
Keputusan Prabowo akan berada di koalisi atau oposisi akan diumumkan pada 17 Oktober 2019 setelah rapat kerja nasional. Nanti, Prabowo akan meminta masukan para kader tekait posisi partai.
Saat ini suara di akar rumput masih terbelah. Ada yang ingin di luar pemerintahan, ada pula yang di dalam. Akan tetapi, posisi Gerindra juga bergantung pada keputusan Jokowi apakah memerlukan Gerindra atau tidak.
“Tentu sangat tergantung dengan kebutuhan Presiden Jokowi. Kalau Gerindra, Prabowo dalam posisi siap menjadi oposisi, siap juga membantu pemerintah dari dalam,” jelas Dahnil.