Bisnis.com, JAKARTA - Gunung es seukuran lima kali Malta telah terlepas dari Antartika. Gunung es D28 itu tertangkap oleh Program Pengamatan Bumi Uni Eropa terlepas dari rak es Amery.
Dikenal sebagai 'Loose Tooth', gunung es ini setebal 688 kaki (210 meter) dan berisi 347 miliar ton es. Ilmuwan tidak menghubungkan peristiwa ini dengan perubahan iklim.
Amery adalah lapisan es terbesar ketiga di Antartika yang memanjang ke daratan dari teluk Prydz dan MacKenzei - keduanya masuk ke Samudra Hindia.
Beberapa orang mungkin berpikir peristiwa ini terjadi akibat perubahan iklim. Namun, tidak dengan ilmuwan. Para ilmuwan mengatakan bahwa ini adalah peristiwa alami.
Pada tahun 2002, Profesor Helen Fricker dari Scripps Institution of Oceanography telah meramalkan peristiwa ini akan terjadi antara tahun 2010 dan 2015.
"Saya senang melihat peristiwa ini setelah bertahun-tahun. Kami tahu itu akan terjadi pada akhirnya, walau pada akhirnya tidak berada di tempat yang kami harapkan," kata Profesor Fricker kepada BBC News.
"Meskipun ada banyak yang perlu dikhawatirkan di Antartika, belum ada alasan untuk khawatir akan lapisan es ini," tambahnya.
Namun Divisi Antartika Australia akan mengawasi Amery dengan cermat untuk melihat apakah ada dampak yang ditimbulkan dari peristiwa ini karena ada kemungkinan bahwa tegangan geometri melintasi bagian depan D28. Ini bisa mempengaruhi perilaku bagaimana gunung es itu pecah dan kestabilannya.
Arus dan angin dekat pantai akan membawa gunung es D28 ke arah barat. Mungkin perlu beberapa tahun untuk pecah dan meleleh sepenuhnya.