Bisnis.com, JAKARTA - Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat, menangani 24 Mahasiswa dan pelajar korban aksi unjuk rasa, termasuk Faisal Amir.
Para mahasiswa dan pelajar itu menjadi korban aksi unjuk rasa yang terjadi di sejumlah titik Ibu Kota Jakarta sejak beberapa hari terakhir.
"Total ada 24 orang yang ditangani, tapi kalau dirawat hanya satu orang," kata Direktur RS Pelni dr Dewi Fankhuningdyah di Jakarta, Kamis (26/9/2019).
Pada umumnya, kata dia, para korban unjuk rasa tersebut mengalami luka ringan dan lecet disertai dampak terkena tembakan gas air mata.
Terkait kondisi Faisal Amir (21) mahasiswa Universitas Al Azhar yang menjadi korban saat unjuk rasa beberapa waktu lalu, Dewi menyebutkan saat ini Faisal masih dalam perawatan intensif tim medis.
Namun, kondisi Faisal sudah mulai membaik dan bisa memberikan respons sederhana. Meskipun demikian, tim dokter akan melanjutkan terapi yang sudah diberikan serta melakukan pemantauan intensif.
Untuk luka di bagian kepala dan cidera di bagian bahu Faisal, tim dokter telah bekerja sesuai prosedur rumah sakit. Kepada Faisal diberikan penanganan untuk mengatasi pendarahan termasuk menstabilisasi tulang.
Ditanya kapan Faisal bisa pulang ke rumah, Dewi belum bisa memastikan karena saat ini kondisinya masih dalam observasi.
"Mungkin belum saatnya juga kita berikan informasi keterangan kapan dia akan pulang karena masih ada, perlu masa-masa yang akan dilihat dengan rinci," ujar dia.
Lebih lanjut, Dewi meminta semua pihak dapat bersabar apabila ingin meminta keterangan dari pasien karena masih dalam perawatan dan butuh koordinasi bersama dokter yang menangani langsung.
Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo bertemu dengan orang tua korban kericuhan pasca-demonstrasi mahasiswa, Faisal Amir yang dirawat di Rumah Sakit Pelni Jakarta Barat.
"Saya tadi melihat kondisi Faisal sama-sama. Alhamdulilah, setelah penanganan operasi semalam kondisinya sudah membaik dan stabil," ujar Ketua DPR yang akrab disapa Bamsoet itu.