Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres JK: Produk Hukum Kolonial sudah tak Relevan

Pemerintah sejalan dengan mahasiswa yang meminta RUU KUHP tidak disahkan menjadi undang-undang.
Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla/Antara
Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla/Antara
 
Bisnis.com, JAKARTA  - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan pemerintah sejalan dengan mahasiswa yang meminta RUU KUHP tidak disahkan menjadi undang-undang.

"Pemerintah sejalan untuk menunda [sejumlah RUU kontroversial], untuk dibahas lebih lanjut lagi di DPR," kata Jusuf Kalla di sela Sidang Umum PBB di New York, melalui keterangan resminya Rabu (25/9/2019) waktu Indonesia. 

Jusuf Kalla yang juga Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menyebutkan untuk mendapatkan masukan dan meningkatkan pemahaman masyarakat atas sebuah Undang-undang maka gelar dengar pendapat akan dilakukan lebih luas. 

Meski begitu ia menyebutkan sejumlah undang-undang yang ada saat ini dan hendak ditetapkan revisinya merupakan produk warisan kolonial yang saat ini kurang relevan lagi.

"Karena ini UU yang sangat penting seperti KUHP yang sudah lebih dari seratus tahun, jadi tentu banyak kemajuan-kemajuan kejahatan [yang harus diatur sanksinya]. Contohnya kejahatan cyber, dulu belum ada, atau kejahatan-kejahatan mengenai teknologi. Oleh karena itu [KUHP] harus diperbarui," katanya.

Ia menyebutkan untuk sejumlah pasal yang ditolak oleh mahasiswa maka pemerintah dan DPR akan melakukan kajian ulang untuk merumuskan kebijakan paling tepat.

"Tapi yang paling penting ini cita-cita yang lama sekali. Sudah lebih dari 50 tahun kita berbicara tentang pentingnya memperbarui UU KUHP ini, totalnya [KUHP] dulu berasal dari KUHP zaman Hindia Belanda," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper