Bisnis.com, JAKARTA-- Langkah antisipasi dilakukan Kuwait untuk melindungi fasilitas minyaknya setelah terjadi serangan drone ke fasilitas Aramco, Arab Saudi.
Sektor minyak Kuwait dalam kondisi siaga tinggi dan telah meningkatkan keamanannya ke level tertinggi sebagai tindakan pencegahan setelah adanya serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi, kata seorang pejabat minyak Kuwait seperti dilaporkan Reuters, Kamis (19/9/2019).
Angkatan bersenjata Kuwait mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah melakukan latihan udara dan laut sebagai langkah untuk meningkatkan kesiapan tempur.
Mengutip surat kabar Kuwait Al-Anbaa, sektor minyak negara itu ditempatkan dalam kondisi di mana semua tindakan pencegahan terkait sejalan dengan tingkat ancaman tertinggi.
Pekan lalu, dua fasilitas minyak Saudi-Aramco di Arab Saudi diserang drone. Serangan itu disebut-sebut menyebabkan gangguan sekitar 5,7 juta barel pasokan minyak mentah sekaligus mengancam ekonomi dunia. Akibat serangan tersebut, produksi minyak di Abqaiq dan Khura terhenti sementara. Sedangkan produksi Aramco yang hilang mencapai separuhnya atau 50 persen.
Amerika Serikat dan Arab Saudi menyalahkan Iran atas serangan tersebut. Pada Rabu (18/9), Arab Saudi menunjukkan puing-puing drone dan rudal yang disebut merupakan bukti agresi Iran yang tak terbantahkan.
Sementara itu, kelompok pemberontak Yaman, Houthi, telah mengklaim bertanggungjawab atas serangan itu. Kelompok Houthi telah berperang melawan koalisi pimpinan Saudi-Uni Emirat Arab dalam perang saudara yang sedang berlangsung di Yaman sejak 2015.
Usai mengklaim melakukan serangan pada fasilitas minyak Arab Saudi, kelompok Houthi kini mengancam dapat menyerang Uni Emirat Arab (UEA) kapan saja.