Bisnis.com, BANDA ACEH - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Aceh menyatakan mayoritas wilayah di provinsi paling barat Indonesia tersebut saat ini sedang memasuki masa transisi dari puncak musim kemarau menuju musim hujan.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Aceh Zakaria Ahmad menyatakan, dalam beberapa hari mendatang, berbagai wilayah Aceh akan sering turun hujan.
"Perlu kami sampaikan kepada masyarakat di Aceh, bahwa secara umum sudah dalam masa transisi. Masa peralihan cuaca dari kemarau ke hujan," ujarnya di Banda Aceh seperti dikutip Antara, Selasa (17/9/2019).
Menurutnya, beberapa wilayah di Aceh akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir, meski terjadi tidak merata di satu daerah.
Pada masa transisi itu, lanjutnya, terjadi cuaca yang cukup ekstrem, seperti angin kencang dan berpotensi menyebabkan angin beliung mulai siang hingga sore hari. Bahkan hujan es akibat hadirnya awan Cumulonimbus di satu daerah.
Dia meminta seluruh pihak mewaspadai banjir, dan longsor di daerah dataran tinggi. "Kami imbau perlu menormalisasi sungai-sungai, parit-parit, dan saluran air agar hujan yang turun dapat mengalir lancar. Tidak menutup, menyemen atau mengaspal pekarangan rumah atau kantor agar air hujan juga bisa terserap tanah," paparnya.
Namun, Zakaria menegaskan wilayah di Aceh harus tetap mewaspadai terjadinya potensi kebakaran hutan dan lahan terutama barat-selatan di masa transisi ini akibat cuaca yang masih cerah.
"Jadi disamping harus mewaspadai bahaya karhutla, kita juga mengingatkan untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi masuknya musim hujan," tegasnya.
BMKG menyoroti persiapan pemerintah daerah dalam menghadapi musim penghujan yang berpotensi menyebabkan banjir.
Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah Aceh Tengah Thamrin Elashri mengatakan, satu unit rumah di Kampung (Desa) Kuyun Lah, Kecamatan Celala rusak akibat diterjang angin kencang pada Kamis (12/9/2019) malam.
Dia mengatakan, sebelum angin kencang terjadi di malam hari, terlebih dahulu diwarnai turun hujan di wilayah tersebut.
"Seiring hujan deras turun, tiba-tiba datang angin kencang dengan posisi arah angin seperti berputar. Sehingga menerbangkan atap rumah milik Arman," ujarnya.