Bisnis.com, JAKARTA -- Pabrik milik perusahaan minyak Arab Saudi, Saudi Aramco, terbakar setelah diserang drone, Sabtu (14/9/2019).
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menyatakan kebakaran yang terjadi di pabrik di Provinsi Abqaiq dan Provinsi Khurais telah berhasil dipadamkan. Namun, seperti dilansir Reuters, tidak disebutkan siapa yang berada di balik serangan drone itu.
Pihak Aramco juga belum memberikan keterangan atas insiden tersebut.
Abqaiq menjadi lokasi pabrik pengolahan minyak terbesar dunia, sedangkan Khurais memiliki lapangan minyak terbesar kedua di Arab Saudi.
Serangan ini terjadi di tengah rencana Aramco untuk melepas sahamnya ke publik. Kabar terakhir menyatakan bahwa perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Arab Saudi itu telah menyewa jasa sembilan bank global untuk membantu proses Initial Public Offering (IPO) dan sudah bertemu para bankir di Dubai pada pekan ini, untuk mempercepat listing.
Baca Juga
Jika terealisasi, nilai IPO Aramco digadang-gadang menjadi yang terbesar dalam sejarah.
Serangan drone di Timur Tengah mulai terjadi setidaknya pada pertengahan tahun ini, seiring dengan meningkatnya tensi di kawasan tersebut terkait Iran. Pada Juni-Juli 2019, ada beberapa kapal tanker di Teluk Arab yang diserang dan Arab Saudi serta AS menuding Iran sebagai dalangnya.
Saat itu, AS juga mengklaim telah menembak jatuh drone milik Iran di Selat Hormuz, dekat Oman.