Bisnis.com, JAKARTA -- Sebuah survei yang dilakukan oleh Bank Sentral Inggris (BOE) menyampaikan bahwa setengah dari warga Inggris beranggapan, Brexit telah mendorong ekspektasi mereka terhadap kenaikan harga.
Survei ini dilakukan terhadap 2.110 orang yang berlangsung antara 31 Juli dan 4 Agustus.
Pengukur ekspektasi inflasi publik telah meningkat tajam akhir-akhir ini, mencerminkan penurunan nilai pound ketika krisis Brexit meningkat yang berdampak pada harga barang-barang impor.
Menurut BOE, ekspektasi inflasi untuk tahun yang akan datang berada di tingkat 3,3% pada bulan Agustus, tertinggi sejak 2013 dan naik dari 3,1% pada bulan Mei.
Konsumen sedikit lebih optimis tentang prospek jangka panjang, di mana responden mengatakan mereka memperkirakan inflasi akan mencapai 3,1% dalam waktu lima tahun, turun dari 3,8% pada bulan Mei.
Penurunan lebih lanjut terhadap poundsterling serta hambatan perdagangan baru dapat mendorong pertumbuhan harga di atas target 2% BOE setelah Inggris terpisah dari Uni Eropa.
Baca Juga
"Namun, 10% responden dalam survei mengatakan Brexit telah menurunkan harapan mereka untuk pertumbuhan harga," tulis BOE dalam laporannya seperti dikutip melalui Bloomberg, Jumat (6/9).
Di antara 10% responden tersebut kemungkinan besar adalah CEO pub Wetherspoon Tim Martin, yang mengatakan dia mungkin akan memangkas harga serendah mungkin pasca Brexit.
Martin mengumumkan bahwa dia akan memangkas 20 pence dari harga jual segelas (pint) Ruddles, yang diproduksi oleh pembuat bir Inggris, Greene King.