Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu orang terkaya di China, Jack Ma, mengatakan bahwa jam kerja karyawan dapat dipangkas hingga hanya 12 jam dalam sepekan dengan manfaat kecerdasan buatan.
Dilansir dari Bloomberg, pendiri Alibaba Group Holding Ltd. ini mengatakan orang-orang dapat bekerja hingga hanya tiga hari dalam sepekan dan empat jam setiap harinya dengan bantuan kemajuan teknologi dan reformasi dalam sistem pendidikan.
Jack Ma berbicara saat berdiri di atas panggung bersama CEO Tesla Inc Elon Musk dalam perhelatan World Artificial Intelligence Conference di Shanghai, Kamis (29/8/2019).
Dalam paparannya, Jack Ma mengambil contoh listrik sebagai salah satu hasil perkembangan teknologi yang dapat mempermudah orang.
“Kekuatan listrik dapat membuat orang memiliki lebih banyak waktu sehingga Anda bisa pergi ke karaoke atau pesta dansa di malam hari. Saya pikir karena kecerdasan buatan, orang akan memiliki lebih banyak waktu menikmati menjadi manusia," ungkapnya, seperti dikutip Bloomberg.
"Untuk 10 atau 20 tahun ke depan, setiap manusia, negara, pemerintah harus fokus pada reformasi sistem pendidikan dan memastikan anak-anak kita mendapat pekerjaan yang hanya membutuhkan tiga hari seminggu, empat jam sehari. Jika kita tidak mengubah sistem pendidikan, kita semua akan berada dalam masalah,” lanjutnya.
Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan Jack Ma sebelumnya, yang mendukung budaya kerja lembur yang dikenal dengan sebutan “996,” yang kemudian menuak serangkaian kritik dari publik.
Angka 996 mengacu pada jam kerja yang dimulai pada pukul 09.00 pagi dan berakhir pada 21.00 malam dalam enam hari kerja. Praktik ini lazim diterapkan di perusahaan-perusahaan teknologi besar di China.