1. Jokowi: Ibu Kota Pindah ke Kaltim. Ini Videonya
Presiden Jokowi didampingi menteri dan dua gubernur dalam mengumumkan lokasi pemindahan ibu kota.
Presiden mengemukakan lima alasan pemindahan ibukota ke Kaltim dengan memilih lokasi di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara (Kukar).
Baca selengkapnya di sini.
2. Dapat Suntikan Dana Rp71 M, Gibran: Saya yang Mendatangi Investornya
Gibran Rakabuming Raka membenarkan start up di bidang food and beverage miliknya, Goola, mendapatkan suntikan dana dari firma modal ventura Alpha JWC Ventures senilai US$5 juta atau Rp71 miliar.
"Investor saat ini lebih banyak invest ke startup digital, tapi beberapa juga sudah menyuntik ke bisnis startup f&b (food and beverage), salah satunya Kopi Kenangan lalu punya saya yang Goola," kata Gibran dalam acara Playfest 2019 di Parkir Senayan Gelora Bung Karno pada Minggu (25/8/2019).
Baca selengkapnya di sini.
3. Pimpinan DPR Tolak 32 Calon Anggota BPK, Mengapa?
Pimpinan DPR memutuskan menolak hasil tes seleksi ke-32 calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hasil seleksi Komisi XI DPR dan meminta komisi tersebut memperbaiki mekanisme fit and proper test.
Penolakan itu dilakukan setelah dilakukan rapat konsultasi antara pimpinan DPR, Komisi XI dan pimpinan fraksi. Baca selengkapnya di sini.
4. Ibu Kota Pindah, Ini Komentar Fahri Hamzah
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyesalkan keputusan sepihak pemerintah terkait pemindahan ibu kota tanpa mengajak diskusi MPR RI dan DPR RI, karena untuk melaksanakan kebijakan itu ada sekitar delapan undang-undang yang harus diubah.
"Saya menyayangkan kurangnya ahli tata negara di sekitar Presiden Jokowi sehingga beliau tidak menjalankan suatu proses ketatanegaraan yang resmi dan lazim yang ada tahapannya," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.
Baca selengkapnya di sini.
5. Ridwan Kamil Sebut Desain Ibu Kota Baru Kurang Tepat
Gubernur Jawa Barat (Jabar) yang juga arsitek M Ridwan Kamil atau Emil menilai desain Ibu Kota negara Republik Indonesia yang baru di Kabupaten Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur kurang tepat.
"Kalau sudah jadi pertimbangan pemerintah pusat yang namanya DPR saya kira kita dukung. Cuma sebagai arsitek saya melihat desain dan asumsi Ibu Kota baru banyak hal-hal kurang tepat," kata Gubernur Emil di Bandung, Senin (26/8/2019).
Baca selengkapnya di sini.