Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menilai banyaknya anggota Polri yang tergabung di dalam Tim Teknis untuk Novel Baswedan sebanyak 120 orang terlalu berlebihan dan boros anggaran.
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengatakan banyaknya anggota Polri yang dilibatkan dalam kasus penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan akan berdampak terhadap anggaran penyelidikan yang membengkak.
Selain itu, Neta juga mengungkapkan banyaknya anggota Polri yang terlibat di dalam Tim Teknis tidak menjamin bahwa kasus penyiraman air keras ke Novel Baswedan bakal terungkap dalam waktu singkat.
"Ini jelas berlebihan. Selain boros anggaran, jumlah personil sebanyak itu tidak akan memberi jaminan kasus Novel itu akan terungkap," tuturnya, Jumat (2/8/2019).
Sebelumnya, Polri mengungkapkan total anggota Tim Teknis yang dikerahkan untuk mengungkap perkara penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan jumlahnya membengkak.
Dari sebelumnya anggota yang dilibatkan sekitar 90 orang anggota Polri menjadi 120 anggota dan ditargetkan menyelesaikan kasus itu dalam waktu singkat.
Baca Juga
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengemukakan secara struktural Tim Teknis akan dipimpin langsung oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Nico Afinta yang dibantu oleh Densus 88 Antiteror, tim penyidik dari Inafis, Labfor, Tim Analisa dan Evaluasi (Anev) dan tim siber.
Menurut Dedi, alasan pihaknya melibatkan Densus 88 Antiteror karena pada Densus terhadap Tim Surveilance dan Tim Interogasi terbaik, sehingga jika Polri memeriksa para saksi, semakin mudah untuk menarik benang merah peristiwa tindak pidana tersebut.
"Nanti juga ada Tim Anev yang akan mengevaluasi temuan dari tim-tim itu. Timeline sudah dibuat dan diharapkan Tim Teknis ini bisa bekerja maksimal ya," katanya.
Dedi menjelaskan bahwa Polri berkomitmen untuk menyelesaikan perkara tindak pidana itu dalam waktu yang singkat, karena semua tim terbaik di Polri sudah bergabung di Tim Teknis untuk Novel Baswedan.
"Kita berkomitmen dan akan bekerja serius serta maksimal untuk mengungkap kasus ini," ujarnya.