Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Tunisia Beli Caid Essebsi dimakamkan secara kenegaraan, pada Sabtu (27/7/2019) pukul 11.00 waktu setempat. Prosesi pemakanan ini dihadiri oleh para pemimpin negara dunia, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Selain Macron hadir pula Presiden Aljazair Abdelkader Ben Saleh, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, bersama dengan ribuan warga Tunisia.
Seperti yang dilansir dari Reuters, Sabtu (27/7/2019) sejumlah jalan dilaporkan telah ditutup sementara. Adapun pasukan keamanan dikerahkan di sebagian wilayah ibu kota serta dekat kompleks pemakanan Al Jallaz, tempat Essebsi dikebumikan. Terlihat pula warga yang turun ke jalan sebagai simbol rasa berkabung, sekaligus memberikan penghormatan terakhir pada Presiden mereka.
Essebsi meninggal pada Kamis (25/7/2019) lalu pada usia 92 tahun. Sosoknya dikenang sebagai presiden pertama Tunisia yang terpilih secara demokratis. Dia juga merupakan tokoh yang membantu memandu transisi negara Afrika Utara ke demokrasi setelah revolusi 2011.
Pria yang mendapat titel sebagai presiden tertua di dunia ini menjadi terkenal setelah penggulingan otokrat veteran Zine El-Abidine Ben Ali, yang diikuti oleh pemberontakan “Musim Semi Arab” terhadap para pemimpin otoriter di Timur Tengah dan Afrika Utara, termasuk di Libya dan Mesir.
Didesain sebagai perdana menteri setelah kejatuhan Ben Ali, Essebsi pada 2012 mendirikan partai sekuler Nidaa Tounes, yang sekarang menjadi bagian dari koalisi pemerintah, untuk mengimbangi kebangkitan kebangkitan Islam yang ditekan di bawah Ben Ali. Dua tahun kemudian, Essebsi menjadi kepala negara Tunisia pertama yang dipilih secara bebas.
Adapun setelah kematian Essebsi, ketua parlemen Mohamed Ennaceur dilantik sebagai presiden sementara sejalan dengan konstitusi. Komisi pemilihan umum mengumumkan pemilihan presiden akan digelar pada 15 September mendatang, dua bulan lebih awal dari yang dijadwalkan. Sementara itu pemungutan suara parlemen dijadwalkan pada 6 Oktober.