Bisnis.com, JAKARTA -- Bernard Arnault, orang terkaya di Eropa, resmi bergabung dalam kelompok orang-orang terkaya dunia, seperti Jeff Bezos dan Bill Gates, dengan kekayaan setidaknya sebesar US$100 miliar.
Arnault, CEO LVMH Moët Hennessy, memasuki jajaran centibillionaires setelah perusahaan pembuat barang mewah tersebut mengalami kenaikan nilai sebesar 2,9% dan mencapai rekor untuk nilai sahamnya menjadi 368,80 euro per saham.
"Kekayaan bersih Arnault meningkat hampir sebesar US$32 miliar tahun ini dan merupakan yang terbesar di antara 500 anggota Indeks Miliarder Bloomberg," seperti dikutip melalui Bloomberg, Kamis (18/7/2019).
Selain Arnault, multimiliarder asal Prancis lainnya mencatatkan penambahan kekayaan yang paling tinggi di antara negara-negara Eropa lainnya.
Di antaranya adalah CEO Kering SA Francois Pinault dan pewaris perusahaan kosmetik dunia L'Oreal SA Francoise Bettencourt Meyers.
Sementara itu, kakak beradik dibalik merek fenomenal Chanel, Gerard dan Alain Wertheimer, mencatatkan peningkatan kekayaan sebesar US$9,8 miliar dalam laporan keuangan perusahaan sepanjang 2018 yang dirilis pekan ini.
Kekayaan Arnault yang saat ini dilaporkan sebesar US$100,4 miliar setara dengan lebih dari 3% dari ekonomi Prancis.
Fakta ini menekankan kesenjangan kekayaan di negara asalnya, di mana para pengunjuk rasa atau yang dikenal dengan 'yellow vest', menyuarakan kegelisahan mereka tentang keadilan ekonomi.
Penjualan barang mewah tampaknya masih menunjukkan minat yang tinggi bahkan di tengah ketegangan perang dagang.
Reuters
Minat konsumen China untuk tas Louis Vuitton dan cognac Hennesy telah mendorong penjualan LVMH, yang juga merupakan rumah untuk merek dagang Dom Perignon dan Tag Heuer.
Saham perusahaan melonjak 43% sepanjang tahun ini dan menunjukkan kinerja terbaik ketiga di Indeks CAC 40 Prancis.
Arnault, 70 tahun, dan keluarganya termasuk di antara taipan yang mendonasikan dana lebih dari US$650 juta untuk pembangunan kembali Katedral Notre Dame setelah gereja yang terkenal itu terbakar pada April.
Dalam perannya di LVMH, Arnault mengendalikan sekitar setengah dari manajemen perusahaan yang berbasis di Paris melalui perusahaan holding. Dia juga diketahui memiliki 97% saham di Christian Dior, rumah mode yang didirikan pada 1946.
Arnault memasuki pasar barang mewah dengan mengakuisisi grup tekstil yang sebelumnya memiliki Christian Dior.
Dia menjual semua bisnis perusahaan yang lain dan menggunakan hasilnya untuk membeli saham pengendali di LVMH pada 1988.