Bisnis.com, BANDUNG - Singapura akan mengucurkan dana sebesar Sin$400 juta atau Rp41 miliar dalam dua tahun ke depan untuk memperkuat sistem drainase negara tersebut guna menghindari risiko kenaikan air laut.
Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air mengungkapkan investasi baru tersebut mengikuti investasi sebelumnya yang telah dikeluarkan sejak 2011 untuk menangani banjir sebesar Sin$1,8 miliar.
Hampir sepertiga wilayah Singapura berada lima meter di bawah permukaan laut. Negara kota tersebut tengah berupaya menjaga infrastruktur penting tetap aman.
Alhasil, pembangunan pelabuhan baru di sisi barat dan terminal lima Bandara Changi harus dibangung di platform yang lebih tinggi.
"Perubahan musim menciptakan pekerjaan monumental dan inter-generasi tentang bagaimana menjaga Little Red Dot [Singapura] tidak hilang ditelan ombak," kata Zulkifli, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (17/07/2019).
Singapura tengah mempelajari bagaimana cara untuk menjaga area yang lebih rendah di sekitar pesisir agar tidak hilang jika air laut naik. Salah satu caranya mengunakan polder, tanggul, untuk mereklamasi daratan.
Kementerian lingkungan tersebut akan membentuk kelompok kerja masyarakat pada September mendatang untuk mendorong masyarakat untuk mengambil langkah perubahan dalam rangka menciptakan lingkungan yang ramah iklim dengan memulai daur ulang di rumah.
Zulkifli menegaskan Singapura tengah meningkatkan pengunaan energi surya ke depannya.