Bisnis.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Muhammad Tito Karnavian mengklaim bahwa kepercayaan publik terhadap Polri selama 2016-2019 terus meningkat karena adanya Program Promoter.
Padahal menurut mantan Kapolda Metro Jaya itu, pada awal tahun 2016, tingkat percayaan publik terhadap Korps Bhayangkara menurun. Bahkan, Polri menjadi salah satu institusi dari tiga institusi yang kepercayaan publiknya rendah berdasarkan hasil survei beberapa lembaga yang dipercaya publik.
"Berbagai perbaikan terus dilakukan Polri selama 3 tahun terakhir melalui Program Promoter. Program Promoter ini meneitikberatkan pada 3 kebijakan utama yaitu peningkatan kinerja, perbaikan kultur dan manajemen media," tuturnya saat berpidato di HUT Bhayangkara ke-73 di Monas Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2019).
Tito menjelaskan bahwa kebijakan peningkatan kinerja telah diwujudkan melalui peningkatan kualitas pelayanan publik, profesionalisme dalam rangka penegakan hukum dan pemeliharaan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) secara optimal.
Sementara itu, menurut Tito, kebijakan perbaikan kultur telah direalisasikan dengan menekan budaya koruptif, menghilangkan arogansi kekuasaan dan menekan kekerasan eksesif.
"Terakhir adalah menajemen media diwujudkan dengan menyampaikan kegiatan Polri di dalam pemeliharaan kamtibmas dan meminimalisir berita negatif termasuk hoaks dan ujaran kebencian," kata Tito.
Baca Juga
Melalui Program Promoter tersebut, menurut Tito, Polri telah berhasil mengembalikan kepercayaan publik terhadap Korps Bhayangkara. Tito optimis ke depan Polri bisa menjadi institusi yang lebih baik dan melayani masyarakat lebih baik.
"Saat ini berdasarkan hasil survei yang digelar oleh berbagai lembaga yang kredibel, telah berada pada 3 besar lembaga yang dipercaya publik," ujarnya.