Bisnis.com, JAKARTA - Aktivis 98 dianggap layak masuk kabinet merepresentasikan kelompok muda dalam jajaran pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Budiman Sudjatmiko disebut dalam kategori ini. Selain itu, nama Emil Dardak pun layak diperhitungkan.
Hal itu disampaikan Peneliti PolGov Research Centre Universitas Gadjah Mada (UGM) Ignasius Jaques Juru terkait komposisi menteri pada kabinet Jokowo-Ma'ruf Amin.
"Mereka [aktivis '98] adalah yang benar-benar tahu semangat transformasi dan perubahan Indonesia, " kata Ignasius saat dihubungi di Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Menurut Ignasius sosok aktivis '98 yang pernah hidup di dua periode penting yakni krisis Orde Baru dan pascareformasi perlu masuk dalam kabinet dan mendapatkan peran strategis dalam membuat kebijakan pemerintah.
Hal tersebut, ujarnya, dapat menentukan fondasi penting Indonesia di masa depan.
Ia mencontohkan di zaman pemerintahan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, ada sosok Rizal Ramli yang merupakan aktivis dan mendapat jabatan sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri Indonesia dan Kepala Badan Urusan Logistik periode 2000-2001.
"Ketika dia [Rizal Ramli] jadi menteri, banyak ide progresifnya, " tutur dia.
Ditanya soal tokoh potensial yang bisa masuk kabinet Jokowi-Ma'ruf, Ignasius menjawab Budiman Sudjatmiko adalah salah satu sosok yang dianggap dapat memberikan spirit perubahan dalam pemerintahan.
"Dia [Budiman] bisa menjadi sosok penting untuk hadir di sana [kabinet], " tuturnya.
Selain Budiman Sudjatmiko, Emil Dardak juga dianggap Ignasius adalah anak muda yang dapat mengisi kabinet karena pengalamannya sebagai kepala pemerintah serta datang dari kalangan profesional.
"Dia [Emil Dardak] punya pengalaman politik dari kabupaten ke provinsi, itu jalurnya sama seperti Jokowi. Dia bisa mewakili anak muda apalagi mempunyai pengalaman sebagai bupati dan wakil gubernur, " ungkapnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengisyaratkan pembentukan kementerian baru sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman, salah satu upayanya adalah memberi tempat buat anak muda masuk ke dalam kabinet pemerintah.