Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump-Xi Dijadwalkan Bertemu di Sela G20, Bahas Isu Utama Kesepakatan Sengketa Dagang

Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bakal bertemu di G20.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) bersama Presiden China Xi Jinping (kiri) saat kunjungan ke Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) bersama Presiden China Xi Jinping (kiri) saat kunjungan ke Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pada akhir bulan ini, akan membahas isu-isu utama sengketa dagang kedua negara.
 
Dia menuturkan Trump dan Xi akan membicarakan isu ekonomi dan finansial serta isu perdagangan di sela-sela KTT G20.
 
"Ini bukanlah pertemuan untuk bernegosiasi," tegas Mnuchin seperti dilansir Reuters, Sabtu (8/6/2019).
 
Mnuchin berada sedang berada di Fukuoka, Jepang untuk menghadiri pertemuan antara para menteri keuangan negara-negara G20, menjelang pertemuan para pemimpin negara G20 di Osaka, Jepang pada akhir Juni 2019.
 
Dia mengklaim progres kesepakatan AS dan China sudah 90 persen sebelum Beijing menarik sebagian komitmennya. Namun, AS menyatakan siap kembali berada di meja perundingan jika China mau kembali ke kesepakatan sebelum Mei 2019.
 
"Jika kami bisa mencapai kesepakatan yang benar, maka itu adalah hal yang bagus. Jika tidak, maka kami akan melanjutkan penerapan tarif," tambah Mnuchin.
 
Pada Minggu (9/6), dia juga diagendakan bertemu dengan Gubernur People's Bank of China (PBOC) Yi Gang untuk membahas hal yang sama.

Perang dagang antara AS dan China sudah berlangsung sejak 2018. Berbagai pembicaraan dagang antara kedua negara masih belum mencapai kesepakatan dan justru makin kompleks dengan munculnya berbagai isu, seperti kasus Huawei.
 
Pemerintahan Trump sedang bersiap untuk menerapkan tarif impor sebesar 25 persen atas produk impor lain dari China senilai US$300 juta. Pemberlakuan tarif bisa dilakukan mulai akhir Juni 2019, dalam waktu yang berbarengan dengan digelarnya KTT G20.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper