Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menawarkan atraksi tradisi bersih desa atau yang dikenal dengan Barong Ider Bumi kepada wisatawan pada Lebaran hari kedua Kamis (6/6/2019) di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur.
Barong Ider Bumi adalah ritual tolak bala atau bencana yang sudah turun-temurun dilakukan warga Desa Using sejak ratusan tahun yang lalu.
Ritual ini digelar setiap tanggal 2 Syawal atau Lebaran hari kedua. Tradisi ini ditandai dengan mengarak barong mengelilingi desa yang diakhiri dengan kenduri massal oleh warga di sepanjang jalan desa.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat menghadiri acara tersebut mengatakan bahwa Banyuwangi konsisten menjaga tradisi warganya sebagai bentuk mempertahankan kearifan lokal. Anas meyakini, kearifan lokal yang dibangun para leluhur itu dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan alam dan kehidupan warganya.
"Ini adalah cara ‘nguri-nguri’ budaya yang ditradisikan oleh Banyuwangi. Banyuwangi boleh saja maju, Banyuwangi juga boleh berkembang, tapi budaya Banyuwangi tidak boleh tertinggal dari pergaulan global. Oleh karena itu, sesibuk apapun, kami akan terus menjaga kelestarian budaya, salah satunya lewat balutan festival semacam ini," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (7/6/2019).
Anas juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat khususnya Menteri Pariwisata RI Arief Yahya yang telah mendukung perkembangan pariwisata Banyuwangi.
Acara Barong Ider Bumi diisi oleh berbagai ritual dan kegiatan mulai dari ritual 'sembur othik-othik'. Ritual ini dilakukan dengan cara merebutkan uang koin yang dicampur beras kuning serta bunga. Anak-anak langsung berebut mencari uang yang terjatuh di tanah.
Usai sembur othik-othik, seluruh warga mengarak tiga barong using yang diyakini bisa mengusir bencana. Bupati turut berbaur bersama warga dan sesepuh desa mengikuti prosesi selamatan bersih desa tersebut sambil mengendarai kereta kencana menuju perbatasan desa.