Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Tekanan China, Berikut Senjata yang Bakal Dibeli Taiwan dari Amerika

Taiwan akan membeli senjata militer dari AS untuk memperkuat pertahanan menghadapi China. Pembelian senjata itu diperkirakan US$2 miliar.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berbicara saat latihan militer Han Kuang yang mensimulasikan invasi Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) ke pulau itu, di Changhua./Reuters
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berbicara saat latihan militer Han Kuang yang mensimulasikan invasi Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) ke pulau itu, di Changhua./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat dikabarkan sedang mengejar penjualan tank dan senjata senilai lebih dari US$2 miliar kepada Taiwan.

Padahal saat ini, China dan Amerika Serikat terlibat dalam perang dagang yang sengit. Bentrokan antara Taiwan atas Laut Cina Selatan akan semakin memperburuk ketegangan.

Menurut sumber anonim Reuters yang dikutip Kamis (6/6/2019) menyebut  bahwa pemberitahuan tidak resmi mengenai penjualan tersebut telah dikirim ke Kongres AS.

Penjualan senjata potensial termasuk 108 General Dynamics Corp M1A2 Abrams tank senilai sekitar US$ 2 miliar serta amunisi anti-tank dan anti-pesawat. Taiwan disebut-sebut tertarik untuk memperbarui persediaan tank tempur buatan AS mencakup tank M60 Patton. Selama ini, AS merupakan pemasok senjata utama ke Taiwan.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan pada Maret lalu terkait dengan respons positif AS untuk penjualan senjata baru. Hal tersebut guna meningkatkan pertahanannya dalam menghadapi tekanan dari China.

AS memang tidak memiliki hubungan formal dengan Taiwan, tetapi terikat oleh hukum untuk membantu menyediakannya dengan sarana untuk mempertahankan diri.

Hadapi Tekanan China, Berikut Senjata yang Bakal Dibeli Taiwan dari Amerika

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri, yang mengawasi penjualan militer asing mengatakan bahwa Pemerintah AS tidak mengomentari atau mengonfirmasi terkait dengan penjualan atau transfer senjata yang ditangguhkan sebelum diberitahukan secara resmi kepada Kongres.

Pemberitahuan kongres itu mencakup berbagai amunisi anti-tank termasuk 409 Raytheon Co dan rudal Javelin buatan Lockheed Martin Corp senilai US$129 juta. Selain itu, pemberitahuan termasuk 1.240 TOW rudal anti-tank senilai US$299 juta, juga 250 rudal stinger senilai US$223 juta. Stingers sering digunakan dalam sistem senjata anti-pesawat portabel manusia.

Seperti diketahui, pada 2018, pemerintahan Presiden Donald Trump meluncurkan perombakan kebijakan ekspor senjata AS. Tujuannya, untuk memperluas penjualan kepada sekutu, dengan dalih meningkatkan industri pertahanan Amerika dan menciptakan lapangan kerja di dalam negeri.

Pekan lalu, Pentagon mengumumkan akan menjual 34 pesawat tanpa awak ScanEagle, yang dibuat oleh Boeing Co kepada pemerintah Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Vietnam senilai $ 47 juta. Drone akan memberikan kemampuan pengumpulan intelijen yang lebih besar yang berpotensi membatasi aktivitas Cina di wilayah tersebut.

China telah mengklaim hampir semua Laut China Selatan yang strategis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper