Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai asal Jerman Lufthansa memproyeksikan kinerja keuangan perseroan bakal membaik pada kuartal II setelah mengawali 2019 dengan kurang memuaskan.
Chief Executive Lufthansa Carsten Spohr mengatakan bahwa keyakinan tersebut didorong oleh pemesanan tiket musim panas yang baik.
"[Pemesanan tiket musim panas] terlihat baik, oleh karena itu kami meyakini kuartal mendatang akan lebih baik dibandingkan kuartal pertama," ujarnya dikutip dari Reuters, Selasa (4/6/2019).
Pada akhir April lalu, maskapai terbesar Jerman ini membukukan kenaikan rugi bersih hingga 9 kali lipat dari sebelumnya menjadi 342 juta Euro atau US$385 juta selama 3 bulan pertama tahun ini.
Kerugian tersebut disebabkan oleh kenaikan harga avtur dan kelebihan kapasitas penerbangan.
Tidak hanya Lufthansa, maskapai penerbangan lain di Eropa juga mengalami tekanan akibat kenaikan harga bahan bakar dan overkapasitas.
Hal ini ditambah dengan ketidakpastian mengenai keputusan Brexit yang mendorong para wisatawan menunda penerbangan mereka untuk libur musim panas.
Maskapai asal Islandia WOW juga menanggung beban serupa dan menyebabkan layanan tersendat. Perusahaan juga membatalkan semua jadwal penerbangan setelah gagal mendapatkan suntikan dana.
Tidak hanya itu, maskapai Eropa lainnya termasuk Flybmi, Germania, Primera Air, dan Cobalt juga mengalami hal yang sama.
Analis Independent Research menyatakan kuartal I biasanya menjadi periode terberat bagi bisnis penerbangan Eropa. Walaupun demikian, risiko tekanan laba ke depan masih mengintai.