Bisnis.com, JAKARTA--Walaupun beberapa perusahaan penerbangan membatalkan atau menunda pemesanan pesawat Boeing 737 MAX pasca dua kecelakaan yang melibatkan jenis pesawat ini, LOT Polish Airlines mengesampingkan opsi tersebut.
Maskapai asal Polandia tersebut memilih untuk mendesak Boeing, sebagai produsen pesawat, mengambil langkah sebagai upaya pemulihan kembali kredibilitas mereka setelah kecelakaan yang menimpa Ethiopian Airlines dan Lion Air.
"Jika ada yang membatalkan pesanan MAX karena apa yang terjadi, saya pikir itu sebagai keputusan emosional, bukan keputusan rasional," kata Chief Executive LOT Polish Airlines Rafal Milczarski setelah pertemuan IATA di Seoul, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (4/6/2019).
Beberapa maskapai menyatakan kemungkinan untuk membatalkan pesanan pesawar 737 MAX karena alasan keselamatan. Di sisi lain, para analis menyampaikan langkah tersebut bersamaan dengan tekanan keuangan yang dialami maskapai-maskapai secara global, sehingga perlu mengurangi atau menunda pesanan pesawat.
"Saya nilai Boeing akan melakukan banyak upaya untuk mengembalikan kredibilitas mereka. Saya yakin mereka akan melakukan itu. Saya tidak melihat alasan saat ini, kecuali regulator menemukannya, untuk membatalkan pesanan MAX," kata Milczarski.
Sebelumnya, Azerbaijan Airlines (AZAL) menyatakan telah membatalkan kontrak pembelian pesawat Boeing 737 MAX senilai US$1 miliar. Seorang juru bicara perusahaan menuturkan hal tersebut menyusul kecelakaan fatal yang melibatkan jenis pesawat 737 MAX di Ethiopia dan Indonesia.
"AZAL membatalkan pembelian 10 unit pesawat dari Boeing demi alasan keamanan," ujar Pasha Kesaminsy, Senin (3/6/2019).
Boeing 737 MAX merupakan jenis pesawat yang banyak diminati, tetapi harus di-grounding secara global sejak terjadinya kecelakaan pada 10 Maret 2019. Musibah ini menewaskan 157 jiwa dan hanya berselang 5 bulan setelah kecelakaan Lion Air di Indonesia menewaskan 189 penumpang di dalamnya.
Maskapai negeri jiran Malaysia Airlines juga dikabarkan sedang mengkaji ulang pembelian 25 unit 737 MAX setelah kebijakan grounding diterapkan secara global.
Pengiriman perdana pesawat 737 MAX Malaysia Airlines dijadwalkan mulai dikirim pada Juli 2020. Dengan pengkajian tersebut, pengiriman pertama kemungkinan meleset dari jadwal awal.
"Saya kira pengiriman pertama pesawat 737 MAX akan meleset [dari jadwal]," ujar CEO Malaysia Airlines Izham Ismail seperti dikutip dari Reuters, Senin (3/6/2019).
Izham menambahkan pihaknya saat ini sedang berdiskusi dengan pabrikan pesawat yang berbasis di Chicago, Amerika Serikat tersebut.