Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Israel, Ini Janji Mesir pada Palestina

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menegaskan bahwa negaranya tidak akan mendukung rencana perdamaian yang merugikan dan tak sesuai keinginan Palestina.
Umat Islam mengibarkan bendera Palestina saat mengikuti aksi 115 di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (11/5)./Antara
Umat Islam mengibarkan bendera Palestina saat mengikuti aksi 115 di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (11/5)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menegaskan bahwa negaranya tidak akan mendukung rencana perdamaian yang merugikan dan tak sesuai keinginan Palestina.

Menanggapi rancangan perdamaian Israel-Palestina yang tengah digarap Amerika Serikat, Sisi pun memberi sinyal ketidaksetujuan pada kemungkinan bahwa Mesir akan bersikap longgar.

"Mesir tidak akan menerima apa pun yang tidak diinginkan Palestina," kata Sisi saat menghadiri acara buka puasa pada Minggu (2/6/2019).

Cetak biru yang masih dalam bentuk rancangan dan diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump diklaim Washington sebagai "kesepakatan abad ini". Kendati demikian, sumber-sumber Palestina dan negara-negara Arab menyebutkan bahwa kesepakatan tersebut tak akan memuat opsi dua negara sebagai solusi untuk mengakhiri konflik Israel dan Palestina.

"Rancangan tersebut berisi usulan untuk menjadikan Gaza sebagai bagian dari Sinai Utara, di bawah kewenangan Mesir," ungkap sejumlah pejabat Palestina seperti dikutip Reuters, Senin (3/6/2019).

Menanggapi isu tersebut, Sisi memberi isyarat bahwa ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

"Anda mungkin bertanya-tanya apa ceritanya dan apa yang Sisi pikirkan, dan apakah dia akan menyerahkan sesuatu pada seseorang," kata Sisi yang tampak merujuk pada laporan bahwa Mesir akan mengizinkan daerah di Sinai yang berbatasan dengan Gaza menjadi bagian dari kesepakatan .

"Bisakah Anda membayangkan bahwa saya akan menyerah? Mengapa saya harus begitu?" sambungnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper