Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali melontarkan pernyataan kontroversial. Kali ini dia mengaku pernah menjadi gay sebelum bertemu istrinya.
Pernyataan Duterte terlontar saat lawatan ke Jepang, seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (1/6/2019). Duterte pernah menuduh sebagian besar pastor di gereja Katolik homoseksual pada awal tahun ini.
"Saya berkata, 'Apakah Anda yakin?' Mereka berkata, 'Anda bertanya pada orang gay mana pun yang melihat Trillanes berjalan, mereka akan mengatakan dia gay.' Tidak heran. Untung Trillanes dan saya mirip, tapi saya menyembuhkan diri saya sendiri," kata Duterte merujuk pengkritiknya yang paling vokal, Senator Antonio Trillanes.
Dia kemudian mengatakan bahwa dia membuat keputusan untuk menjadi "laki-laki" lagi setelah bertemu dengan mantan istrinya, sebelum menambahkan "Duterte adalah gay. Jadi saya gay, saya tidak peduli apakah saya gay atau tidak."
Meskipun dia tidak pernah begitu eksplisit, ini bukan pertama kalinya Duterte mengisyaratkan tentang kecenderungan seksualnya.
Pada 2017, dia bercanda tentang bagaimana jika dirinya menjadi biseks sehingga dia bisa bersenang-senang dengan dua cara.
Duterte juga sering berganti-ganti sikap soal melegalkan pernikahan gay di negara yang mayoritas penduduknya Katolik konservatif itu.
Dia pernah mengklaim gagasan melegalkan homoseksual sejak awal dalam kepresidenannya, tapi dia kemudian membuat pernyataan yang mengatakan gagasan itu bertentangan dengan prinsip-prinsip sipil dan agama negara.
Namun pengakuan Rodrigo Duterte ini masih diragukan, karena ia sering menggunakan kata-kata ofensif atau sindiran dalam pernyataan publiknya.
Misalnya pada 2016, Duterte yang kesal menyebut Dubes AS untuk Filipina Philip Goldberg sebagai duta besar gay dan putra seorang pelacur.