Bisnis.com, JAKARTA - Partai sayap kanan pimpinan Le Pen mengalahkan partai aliansi tengah pimpinan Presiden Emmanuel Macron menurut hasi jajak pendapat yang disebut sebagai gelombang kebangkitan kalangan nasionalis Prancis dalam pemilihan Parlemen Eropa yang digelar kemarin.
Kekalahan presiden itu cukup tipis di tengah jumlah pemilih yang meningkat tajam. Kekalahan itu digambarkan Brussels sebagai tanda positif meskipun ada keuntungan untuk kelompok-kelompok anti-Uni Eropa.
Partai Rally Nasional pimpinan Le Pen unggul satu kursi lebih bayak dari partai En Marche pimpinan Macron. Partai Rali Nasional meraih 24 dari 74 kursi Prancis di Parlemen Eropa berdasarkan hasil jajak pendapat yang dilakukan usai pemilihan itu seperti diutip Reuters, Senin (27/5/2019).
Akan tetapi hasil itu menjadi pukulan pahit bagi mereka yang berharap pemimpin Perancis akan mampu menginspirasi negara-negara Eropa untuk merangkul Uni Eropa sebagai bagian dari jawaban dalam menghadapi perubahan sosial yang telah membingungkan dan membuat frustrasi beberapa pemilih.
Kantor Macron, yang mengakui pihaknya yang meraih 22,5 persen suara melawan 24,3 persen untu partai pimpinan wania itu, mengaku kecewa, meski tidak maumenyebut sebagai bencana.
Dia menyatakan bahwa bahwa partai-partai pro-UE masih mayoritas. Partai Hijau juga berhasil mengumpulkan suara dengan baik dan berada di urutan ketiga.
Baca Juga