Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan-perusahaan ternama di Amerika Serikat (AS) mulai dari produsen chip hingga Google ramai-ramai membekukan pasokan perangkat lunak dan komponen vital untuk Huawei Technologies.
Sejumlah produsen chip termasuk Intel Corp., Qualcomm Inc., Xilinx Inc., dan Broadcom Inc. telah menyampaikan informasi kepada karyawan mereka bahwa mereka tidak akan memasok Huawei hingga ada pemberitahuan lebih lanjut, menurut sumber terkait.
Selain mereka, induk perusahaan Google, Alphabet Inc., diungkapkan telah memutuskan pasokan perangkat keras dan beberapa layanan perangkat lunak kepada raksasa teknologi asal China tersebut.
Langkah perusahaan-perusahaan besar itu serta merta berdampak pada Huawei. Perusahaan ini diketahui merupakan penyedia peralatan jaringan terbesar dan vendor ponsel cerdas terbesar nomor dua di dunia.
Hal ini dimulai setelah pemerintahan Trump memasukkan Huawei dan 70 afiliasinya ke dalam daftar hitam entitas asing. Artinya, AS melarang perusahaan China itu untuk memperoleh komponen dan teknologi dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah.
Pemerintah AS menuding Huawei telah membantu China dalam hal upaya spionase dan mengancam akan memutusnya dari akses bisnis perangkat lunak dan semikonduktor AS yang diperlukan untuk membuat produk-produknya.
Baca Juga
Di sisi lain, memblokir penjualan komponen penting untuk Huawei juga dapat mengganggu bisnis raksasa chip AS seperti Micron Technology Inc. serta memperlambat peluncuran jaringan nirkabel 5G di seluruh dunia, termasuk di China.
Ujung-ujungnya, hal itu dapat merugikan perusahaan-perusahaan AS sendiri yang semakin bergantung pada China untuk pertumbuhan. Jika diimplementasikan sepenuhnya, tindakan pemerintahan Trump dapat memiliki efek riak pada industri semikonduktor global.
Intel adalah pemasok utama chip server untuk Huawei, Qualcomm menyediakan prosesor dan modem untuk smartphone-nya, Xilinx menjual chip yang dapat diprogram yang digunakan dalam jaringan, sedangkan Broadcom adalah pemasok chip switching, komponen penting lain dalam beberapa jenis mesin jaringan.
“Huawei sangat bergantung pada produk-produk semikonduktor AS dan akan lumpuh serius tanpa pasokan komponen utama AS,” ujar Ryan Koontz, analis Rosenblatt Securities Inc.
“Larangan AS dapat menyebabkan China menunda pembangunan jaringan 5G sampai larangan itu dicabut. Pada akhirnya, ini dapat berdampak pada banyak pemasok komponen global,” tambahnya, seperti dikutip Bloomberg.
Dimulainya pelarangan ini juga memukul saham perusahaan rantai pasokan teknologi di Asia pada perdagangan hari ini, Senin (20/5/2019).
Saham Sunny Optical Technology Group Co. lagi-lagi berkinerja terburuk di Indeks Hang Seng Hong Kong, sementara saham Luxshare Precision Industry Co. meluncur 9,8 persen di Shenzhen.
Sementara itu, langkah yang diambil perusahaan-perusahaan AS kemungkinan akan meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing.
Ini sekaligus meningkatkan kekhawatiran bahwa tujuan Presiden Donald Trump adalah untuk menahan China, sehingga memicu perang dingin berkepanjangan antara dua ekonomi terbesar di dunia tersebut.
Selain perang perdagangan yang telah mengguncang pasar global selama berbulan-bulan, pemerintah AS telah menekan baik sekutu dan musuhnya untuk menghindari penggunaan Huawei bakal jaringan 5G yang akan membentuk tulang punggung ekonomi modern.
“Skenario ekstrem dari kegagalan unit jaringan telekomunikasi Huawei akan membuat China mundur bertahun-tahun dan bahkan mungkin dipandang sebagai tindakan perang oleh China," tulis Koontz. "Kegagalan seperti itu akan berdampak besar pada pasar telekomunikasi global."