1. Moeldoko: Ada Kelompok Teroris Ingin Manfaatkan Situasi 22 Mei
Kepala Staf Presiden Moeldoko menyatakan ada kelompok teroris yang ingin memanfaatkan situasi pada 22 Mei 2019.
Pernyataan itu disampaikan oleh Moeldoko menjawab pertanyaan jurnalis mengenai razia yang dilakukan oleh polisi terhadap masyarakat yang ingin mengikuti aksi menyikapi pengumuman KPU pada Rabu, 22 Mei 2019 itu.
Baca selengkapnya di sini.
2. Ribuan Massa Rencana Ikut Aksi 22 Mei Jakarta Dipulangkan Polda Jatim
Polda Jawa Timur telah menggagalkan dan memulangkan sekitar 1.200 orang yang akan mengikuti aksi 22 Mei 2019 di Jakarta.
"Kami sudah menggagalkan hampir 1.200 orang yang akan berangkat ke Jakarta. Mereka membuat pernyataan tidak akan kembali lagi," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di Mapolda setempat, di Surabaya, Senin (20/5/2019).
Baca selengkapnya di sini.
3. Ramai-ramai Tolak Pansel KPK
Penolakan komposisi Panitia Seleksi (Pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 semakin riuh rendah.
Sejumlah tokoh dari pegiat antikorupsi, pakar hukum, hingga mantan pimpinan KPK ikut menyuarakan agar Presiden Joko Widodo mengevaluasi kesembilan Pansel tersebut.
Baca selengkapnya di sini.
4. Guru Honorer Pengancam Jokowi Lewat Facebook Ditangkap
Polda Jawa Timur menangkap seorang guru SD Honorer asal Pamekasan, Chairil Anwar, yang mengancam membunuh Presiden Joko Widodo lewat akun facebook miliknya.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera saat merilis penangkapan itu di Mapolda setempat, Minggu (19/5/2019) mengatakan bahwa pelaku memakai akun atas nama Putra Kurniawan untuk mengancam presiden dan menghina tokoh-tokoh lain.
Baca selengkapnya di sini.
5. Pertamina Lakukan Investigasi Soal Wedi Kamaludin yang Diduga Ikut Prabowo ke Brunei
PT Pertamina (Persero) memastikan melakukan mengusut keterkaitan perjalanan Direktur Marketing Pertamina Trans Continental Wedi Kamaludin dengan rombongan calon presiden 02 Prabowo Subianto ke Brunei Darussalam.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan pihaknya masih melakukan investigasi terkait perjalanan direktur anak usaha sektor logistik Pertamina tersebut.
Baca selengkapnya di sini.