Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saudi Aramco Diserang Drone Berpeledak, Harga Minyak Menguat

Fasilitas perusahaan minyak Saudi Aramco dengan drone berbahan peledak.
Sebuah pemandangan menunjukkan fasilitas minyak Abqaiq Saudi Aramco di Arab Saudi timur/REUTERS
Sebuah pemandangan menunjukkan fasilitas minyak Abqaiq Saudi Aramco di Arab Saudi timur/REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia naik lebih dari satu persen pada perdagangan kemarin waktu setempat di AS setelah Arab Saudi menyatakan kelompok bersenjata Yaman dukungan Iran menyerang fasilitas perusahaan minyak Saudi Aramco dengan drone berbahan peledak.

Harga minyak mentah berjangka Brent menguat US$1,01 atau 1,4% menjadi US$71,24 per barel atau tertinggi sejak 6 Mei 2019. Penguatan juga terjadi pada harga minyak mentah AS berjangka West Texas Intermediate (WTI) sebesar US$0,74 atau 1,2 persen menjadi US$61,78 per barel, tertinggi sejak 8 Mei 2019 sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (15/5/2019).

Penguatan harga tersebut membuat selisih atau premi Brent terhadap WTI menanjak ke level tertinggi dalam enam pekan terakhir.

Arab Saudi menyatakan drone bersenjata telah menyerang dua stasiun pemompa minyak di kerajaan kemarin. Aksi terorisme yang disebut pengecut itu terjadi dua hari setelah kapal tanker minyak Arab Saudi disabotase di pesisir Uni Emirat Arab.

Badan Keamanan Nasional AS meyakini kelompok yang simpati terhadap atau bekerja untuk Iran kemungkinan bertanggung jawab atas serangan kapal tanker. Akan tetapi Pemerintah Iran menolak bertanggung jawab atau kejadian tersebut.

Iran terlibat situasi menyulitkan dengan AS terkait pengetatan sanksi ekonomi dari negara itu. Pengetatan sanksi tersebut telah memangkas ekspor minyak Iran dan memperketat pasokan minyak global.

Seperlima konsumsi minyak global diangkut melalui Selat Hormuz dari produsen minyak mentah di Timur Tengah ke pasar global.

"Dengan meningkatnya tensi antara Iran dan AS, dan dengan peningkatan signifikan angkatan laut di kawasan tersebut, pasar sensitif terhadap pemberitaan dan dapat ditekan oleh sinyal konflik terkecil," ujar Chief Executive Sun Global Inventment Mihir Kapadia.

Penguatan harga minyak juga terjadi seiring pasar yang menanti laporan dari Institute Petroleum Amerika dan Badan Administrasi Informasi Energi AS (EIA) terkait stok minyak AS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper