Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Pemindahan Ibu Kota : Ini Model Pembiayaan yang Ditawarkan Wapres JK

Berdasarkan praktik terbaik yang dilakukan di Malaysia, BUMN negara itu yakni Petronas yang membangun kota baru.
Presiden Joko Widodo (kiri) mengangkat dua ibu jari untuk Wapres Jusuf Kalla, di kediaman Wakil Presiden Jusuf Kalla di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/12/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) mengangkat dua ibu jari untuk Wapres Jusuf Kalla, di kediaman Wakil Presiden Jusuf Kalla di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/12/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan pemindahan ibu kota negara ke luar Jawa sangat mungkin tanpa menggunakan uang pemerintah atau APBN. 

Menurut Wapres Kalla, berdasarkan praktik terbaik yang dilakukan di Malaysia, BUMN negara itu yakni Petronas yang membangun kota baru itu. Selanjutnya pemerintah sebagai pengguna menyewa kawasan tersebut. 

Langkah lainnya dengan skema ruislag atau tukar guling. Seluruh gedung perkantoran milik pemerintah pusat namun tidak digunakan lagi diberikan ke swasta dengan kompensasi dibangunkan kantor baru di lokasi baru.

"Tapi butuh waktu penyesuaian. Yang penting lokasinya memenuhi syarat. Jadi ini proses bukan mudah," kata Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (7/5/2019). 

Menurutnya, yang pernah menjadi pengendali Grup Kalla ini, proses pemindahan ibu kota negara ini diperkirakan baru rampung dalam 10—20 tahun. Pasalnya untuk memindahkan Ibu Kota Negara ini harus memindahkan eksekutif, legislative, dan yudikatif.

"DPR harus pindah. Mahkamah Agung ya harus pindah. Karena selalu dikatakan letaknya di ibu kota Indonesia," katanya.

Selain itu, ibu kota negara baru ini harus mampu menampung 1,5 juta orang aparatur sipil pemerintah termasuk keluarganya. 

"Jadi harus membangun minimum kira-kita 400.000 rumah. Jadi rumah bermacam-macam [tipe]," katanya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper