Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

300.000 ha Disiapkan untuk Ibu Kota Baru, Lokasi Masih Rahasia

Pemerintah telah menyiapkan lahan seluas 300.000 hektare di atas lahan negara untuk dibangun sebagai ibu kota baru Indonesia meskipun lokasi lahan tersebut masih dirahasiakan.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) memimpin rapat terbatas membahas tindak lanjut rencana pemindahan ibu kota, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) memimpin rapat terbatas membahas tindak lanjut rencana pemindahan ibu kota, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah telah menyiapkan lahan seluas 300.000 hektare di atas lahan negara untuk dibangun sebagai ibu kota baru Indonesia meskipun lokasi lahan tersebut masih dirahasiakan.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Negara Sofyan Djalil menyampaikan pemilihan lahan negara dirasa bijaksana agar dapat meminimalisir pengeluaran negara untuk biaya pembebasan lahan.

"Kami sepakat, sebanyak mungkin [300.000 hektare tersebut] adalah tanah negara sehingga mengurangi biaya procurement pengadaan tanah," kata Sofyan pada acara Jumpa Media di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019).

Sofyan mengatakan sekalipun sudah teridentifikasi 300.000 hektare lahan yang akan dibangun untuk ibu kota baru Indonesia, pihaknya belum dapat menyampaikan di mana lokasi calon ibu kota baru tersebut karena itu merupakan kewenangan Presiden Joko Widodo.

"Pokoknya calonnya ada di beberapa [daerah] sampai diputuskan nanti, janganlah menspekulasi tanahnya [ada di daerah] mana," ungkapnya.

Meskipun demikian, Sofyan melanjutkan tanah negara tersebut masih berbentuk hutan yang kewenangan pelepasannya ada di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Sepanjang menyangkut tata ruang dan tanah ini rupanya yang kita identifikasi ada tanah negara, tanah negara itu umumnya masih dikuasai oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tapi kita sudah tahu di mana potensi-potensi [calon ibu kota baru tersebut," lanjutnya.

Sofyan melanjutkan kebutuhan lahan seluas 300.000 hektare tersebut mengingat bahwa calon ibu kota akan menjadi pusat kota administrasi negara atau pusat pemerintahan baru dimana membutuhkan pembangunan infrastruktur yang layak.

Pembangunan infrastruktur yang dia maksud seperti infrastruktur pemerintah, perumahan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) serta infrastruktur swasta yang menurutnya akan tumbuh sendiri.

"Jadi nanti [ada] infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah, masyarakat dan swasta yang penting tanahnya cukup dan kemudian akan didesain sebaik mungkin sehingga menjadi kota administrasif yang friendly dan ramah lingkungan," katanya.

Dia memberikan bocoran, calon ibu kota baru nantinya akan memiliki jalan raya yang besar, taman kota, danau, kebun raya dan sebagainya.

Sebelumnya, pada rapat terbatas Senin (29/4), Presiden Joko Widodo mengingunkan ibu kota negara dipindahkan dari Jakarta ke wilayah di luar Pulau Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper