Bisnis.com, JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membantah adanya tawaran kepadanya untuk masuk kabinet kerja pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin atau Jokowi-Ma'ruf.
"Enggaklah, mana gue jadi menteri," kata Ahok di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/4/2019) malam.
Sebelumnya, beredar di media sosial nama Ahok bakal masuk sebagai salah satu menteri Jokowi-Ma'ruf. Ahok disebut mendapat posisi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Ma'ruf Amin mengatakan, kubunya memilih untuk merahasiakan siapa saja yang akan mengisi kursi menteri. Ma'ruf menyebut, deklarasi kabinet tak perlu diumumkan sekarang.
"Tidak perlu dikeluarkan sekarang. Karena kita bekerja dulu, menang dulu lah. Menang saja belum, kok sudah dikeluarkan?" kata Ma'ruf lewat keterangan tertulis pada Jumat (29/4/2019).
Pemilihan presiden berlangsung pada 17 April 2019. Usai pencoblosan, hasil hitung cepat alias quick count sejumlah lembaga survei menunjukkan Jokowi-Ma',ruf mengungguli pasangan capres-cawapres nomor 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Perolehan suara Jokowi-Ma'ruf di kisaran 54-55 persen.
Baca Juga
Meski begitu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum mengumumkan secara resmi presiden dan wakil presiden terpilih. Penghitungan suara atau real count masih berjalan hingga kini. Rekapitulasi dilakukan pada 18 April-22 Mei 2019.
Akankah Ahok kelak ditawari bursa menteri Jokowi-Ma'ruf? Dalam laman Situng KPU Rabu, 1 Mei 2019 sekitar pukul 07.00 WIB, untuk sementara tercatat Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara 55,99 persen. Sementara, suara untuk Prabowo-Sandiaga sebesar 44,01 persen.