Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS 'Ngebet' Jalin Kesepakatan Dagang dengan Jepang

AS berupaya mempercepat kesepakatan dagang dengan Jepang untuk membuka akses ke pasar produk pertanian Negeri Sakura.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (kiri) berjabat tangan dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, Washington, AS, Jumat (26/4/2019)./Reuters-Kevin Lamarque
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (kiri) berjabat tangan dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, Washington, AS, Jumat (26/4/2019)./Reuters-Kevin Lamarque

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah AS berupaya mempercepat tercapainya kesepakatan dengan Jepang untuk membuka akses ke pasar agribisnis Negeri Sakura.
 
Menteri Pertanian AS Sonny Perdue menyatakan pihaknya ingin memiliki akses yang sama dengan mitra dagang Jepang lainnya. AS mengindikasikan ingin mencapai kesepakatan terlebih dulu, yang nantinya akan dilanjutkan dengan pembicaraan yang lebih komprehensif.
 
"Kami ingin resolusi yang cepat atas permintaan kami di sisi agribisnis.. mungkin yang berlaku sementara terlebih dulu dan kemudian dibicarakan lebih lanjut untuk jangka panjang," paparnya, seperti dilansir Reuters, Rabu (1/5/2019).
 
Perdue melanjutkan petani AS mestinya memiliki akses yang sama ke pasar Jepang, seperti negara-negara lain yang sudah menandatangani perjanjian Trans-Pacific Partnership (TPP). Presiden AS Donald Trump keluar dari pembicaraan TPP pada awal masa jabatannya karena meyakini perjanjian dagang itu akan merugikan Negeri Paman Sam.
 
Trump juga sempat mengungkapkan dirinya tidak senang dengan posisi surplus Jepang di neraca dagang kedua negara. Dia mengharapkan kedua negara bisa menyepakati perjanjian dagang pada Mei 2019, saat Trump mengunjungi Tokyo, Jepang.
 
Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe pada pekan lalu, Trump menekan Abe untuk mendorong pabrikan mobil Jepang meningkatkan produksinya di AS. 

Selain dengan Jepang, AS juga tengah melakukan negosiasi dagang dengan sejumlah mitra dagangnya, seperti China dan Uni Eropa (UE). AS dan China sudah terlibat aksi saling balas tarif impor sejak perang dagang kedua negara dimulai pada 2018.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper