Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Trump Ingin Jepang Tingkatkan Investasi Otomotif di AS

Presiden AS Donald Trump menekan Jepang untuk memproduksi lebih banyak kendaraan di Negeri Paman Sam.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (kiri) berjabat tangan dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, Washington, AS, Jumat (26/4/2019)./Reuters-Kevin Lamarque
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (kiri) berjabat tangan dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, Washington, AS, Jumat (26/4/2019)./Reuters-Kevin Lamarque

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden AS Donald Trump menekan Perdana Menteri (PM) Jepang agar pabrikan otomotif Negeri Sakura memproduksi lebih banyak kendaraan bermotor di AS.
 
Keduanya bertemu di Washington DC, AS pada Jumat (26/4/2019). Reuters melansir Minggu (28/4), salah satu hal yang dibahas Trump dan Abe adalah keputusan Toyota Motor Corp untuk meningkatkan ekspansinya di AS.
 
Bulan lalu, Toyota menyampaikan akan berinvestasi hampir US$13 miliar dalam 5 tahun.
 
"Kami berbicara tentang pentingnya melakukan lebih banyak hal ke arah sana, tapi saya rasa Presiden Trump merasa sangat positif bahwa kita akan melihat pergerakan ke sana karena semua faktor ekonominya mendukung," papar Duta Besar AS untuk Jepang William Hagerty, yang membacakan hasil pertemuan antara Trump dan Abe.
 
Dalam sebuah kampanye di Green Bay, Wisconsin, AS, Trump mengklaim Abe telah berkomitmen bahwa Jepang bakal berinvestasi US$40 miliar di pabrik-pabrik mobil AS. 
 
Sebelumnya, dia juga menyatakan kedua negara kemungkinan akan mencapai kesepakatan dagang baru pada Mei 2019, ketika Trump diagendakan mengunjungi Tokyo. Meski, masih ada beberapa perbedaan yang harus diselesaikan.

Trump juga dijadwalkan hadir dalam pertemuan G20 di Osaka, Jepang pada Juni 2019. 
 
"Kami ingin memastikan bahwa AS memiliki kesepakatan yang baik dengan Jepang, yang sama menguntungkannya dengan negara lain," terang Hagerty.

Selain dengan Jepang, AS juga diketahui tengah melakukan pembicaraan perjanjian dagang dengan China dan Uni Eropa (UE) untuk mengakhiri perang dagang yang sedang terjadi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper