Bisnis.com, BEIJING--Wakil Presiden RI Jusuf Kalla malam mengadakan jamuan makan malam sekaligus forum bisnis dengan pengusaha asal China di Symphony Room Hotel Kempinski, Beijing, Kamis malam (25/04/2019).
Dihadapan 25 CEO yang hadir, Wapres mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan dua pertemuan penting dengan Presiden Xi Jinping, dan Wapres Wang Qishan.
Pertemuan tersebut, terangnya, berlangsung hangat serta menggambarkan tingkat kepercayaan yang sangat tinggi antara kedua negara.
"Kami membahas permasalahan ekonomi-politik dunia, tetapi lebih banyak membahas peluang bagi Cina dan Indonesia," katanya saat konferensi pers, Kamis (25/4/2019).
JK menambahkan bahwa kedua negara sepakat, hubungan China-Indonesia berada di jalur yang benar. Karena itu, kedua negara perlu mendorong kerja sama ekonomi di tingkat Government to Government (G to G) dan Business to Business (B to B).
Dia mengatakan volume perdagangan bilateral meningkat pesat, yakni U$70 miliar (sekitar Rp990 triliun) pada 2018. Meski demikian, Indonesia mengalami defisit.
Berdasarkan data, neraca perdagangan Indonesia dengan China tercatat defisit sebesar US$2,43 miliar pada Januari 2019 atau meroket 32 persen dari posisi yang sama tahun lalu, yaitu US$1,84 miliar.
"Investasi China ke Indonesia meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Kami berharap Indonesia bisa mengekspor lebih banyak komoditas di masa mendatang," jelasnya.
Selain itu, Wapres juga memberi kabar bahwa Indonesia baru saja menyelesaikan Pemilu 2019. Dia mengungkapkan bahwa pemilu serentak yang paling kompleks di dunia.Baik dari sisi sistem maupun logistik, yang digelar pada 17 April lalu telah berjalan damai dan lancar.
Demokrasi di Indonesia selalu dinamis tetapi stabil. Sangat riuh rendah, apalagi di sosial media.
"Saat ini Elections Commission [KPU] sedang menghitung hasil pilpres," jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Wapres tak lupa menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia saat ini sedang melakukan reformasi kebijakan untuk memperbaiki iklim usaha dan meningkatkan daya saing ekonomi.
JK juga ingin menggunakan momen makan malam tersebut tidak hanya untuk berpidato panjang lebar, tetapi justru mendengar pandangan dan masukan dari para sahabat dari China.
Dalam diskusi, para pengusaha China banyak menyampaikan apresiasi atas berbagai perbaikan di Indonesia. Menurutnya, para pebisnis Tiongkok terkesan malu-malu mengungkapkan kendala yang mereka rasakan saat berinvestasi.
"Prtemuan tadi mereka janji meningkatkan investasi. Di samping itu, seperti istilah rumah makan Padang. Kalau semua baik ya dikasih tau semuanya baik. Kalau jelek dikasih tau pak Menko [Maritim Luhut Binsar Pandjaitan]," kata JK.