Bisnis.com, JAKARTA--Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno mengungkapkan pandangannya terhadap sosok pasangannya, Prabowo Subianto.
Pernyataan Sandi tersebut sekaligus meluruskan kabar bahwa dia dan Prabowo bertengkar karena berbeda pendapat soal deklarasi pasca pengumuman hitung cepat (quick count).
"Pak Prabowo itu seorang yang ksatria, patriot, seorang nasionalis sejati. Pada 2014, Pak Prabowo datang menyelamati langsung dan datang ke acara pelantikan Pak Presiden [Jokowi]. Jadi masalah rasionalitas, masalah ini Pak Prabowo jangan sampai ini diragukan lagi," kata Sandi di kediamannya di Polombangkeng, Jakarta Selatan, Selasa (24/4/2019).
Dia menambahkan sosok Ketua Umum Partai Gerindra tersebut betul-betul mengedepankan sportivitas. Karena itu, harapan semua lapisan masyarakat sama yakni Indonesia akan lebih baik lagi jika semua pihak mengawal proses Pemilu.
Menurtnya, dia dan Prabowo telah berjuang bersama-sama selama Pilpres 2019. Pasalnya, hal itu bukan mengenai Prabowo-Sandi, bukan mengenai berhasil, atau tidak mengenai terpilih atau tidak terpilih. Namun, mengenai bagaimana caranya membawa bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik dan demokrasi agar lebih berkualitas.
Dia berharap semua pihak termasuk media massa juga ikut memberikan satu pengawalan terhadap proses ini, banyak sekali input (data) yang salah dan lain sebagainya.
"Namun, kita jangan suudzon. Kita kasih ruang ini untuk terus memperbaiki. Tapi masyarakat, saya memperingatkan kepada seluruh penyelenggara, masyarakat sangat-sangat mengawasi sekarang. So dont play a fuel. Hati-hati, kita jaga amanah ini dengan baik," jelasnya.
Seperti diketahui, berbagai pihak mempertanyakan sikap Sandiaga Uno pasca-Pilpres 2019. Pasalnya, dia tak hadir saat Prabowo mendeklarasikan kemenangan dan sujud sukur pada Rabu (17/4/2019).
Banyak kabar yang mengatakan bahwa Prabowo dan Sandi terlibat cekcok terkait deklarasi lantaran hasil quick count menetapkan bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul 54%-55%, sementara Prabowo-Sandi tertinggal 44%-45%.
Sandi memang muncul ke rumah Prabowo di Kertanegara pada Kamis (18/4/2019). Alih-alih gembira karena mendeklarasikan kemenangan, dia justru menunjukkan raut muka sedih dan tak senang saat berada di situasi tersebut.
