Bisnis.com, JAKARTA — Jumlah korban meninggal akibat ledakan bom di sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka dilaporkan meningkat menjadi 138 orang. Selain korban meninggal, lebih dari 400 orang menderita luka-luka dalam peristiwa tersebut.
Di Gereja St. Sebastian yang menjadi salah satu sasaran ledakan, kepolisian menyebutkan korban meninggal mencapai 50 orang. Sementara di sebuah gereja di Batticaloa, media melaporkan 25 orang juga meninggal.
Selain rumah ibadah yang diisi jemaat yang tengah memperingati Paskah, lendakan juga terjadi tiga hotel di Colombo yakni Hotel Shangri-La, Kingsbury, dan Hotel Cinnamon Grand. Belum dilaporkan apakah ada kerusakan di hotel tersebut.
Di antara korban meninggal, pejabat setempat melaporkan sembilan orang warga negara asing turut menjadi korban.
Pihak kepolisian sampai ini masih menyelidiki penyebab ledakan. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe akan mengadakan pertemuan dewan keamanan nasional di kediamannya untuk menanggapi situasi ini.
“Saya sangat mengutuk serangan pengecut yang menyasar warga kami hari ini. Saya menyerukan kepada semua warga Sri Lanka selama masa tragis ini untuk tetap bersatu dan kuat," katanya dalam sebuah cuitan
“Harap hindari sebaran laporan dan spekulasi yang tidak terverifikasi. Pemerintah tengah mengambil langkah cepat untuk mengatasi situasi ini," sambungnya.