Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) telah memberikan 6 instruksi kepada TNI dan Polri agar Pemilu yang digelar 17 April 2019 berjalan dengan aman dan lancar.
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (MenkoPolhukam) Wiranto menjelaskan hal pertama yang harus dilakukan Polri dan TNI di lapangan yaitu menciptakan rasa aman ke semua pemilih sejak berangkat dari rumah hingga ke TPS agar dapat memberikan hak suaranya tanpa ada tekanan apapun.
"Berikan dan ciptakan ruang yang aman bagi para pemilih untuk dapat bergerak berangkat dari rumah ke TPS dan melaksanakan pemilihan dengan aman dan bebas tanpa tekanan," tuturnya, Senin (15/4).
Instruksi yang kedua, Wiranto menjelaskan bahwa seluruh anggota TNI dan Polri diwajibkan untuk membantu seluruh penyelenggara pemilu baik di tingkat pusat maupun daerah.
Tidak hanya untuk mengamankan, tetapi hingga pengantaran semua logistik pemilu.
"Lalu yang ketiga ini, semua aparat harus pasang mata dan telinga. Netralisir setiap ada indikasi yang akan mengganggu Pemilu, terutama yang akan mengganggu di TPS. Cari dan atasi yang akan mengganggu pemilih," katanya.
Selanjutnya, menurut Wiranto anggota Polri-TNI harus mengawal perhitungan suara secara ketat dan mengatasi setiap kelompok masyarakat yang berencana memobilisasi massa ke TPS pada saat perhitungan surat suara untuk menganggu Pemilu.
"Kelima, kembali saya ingatkan lagi kepada semua anggota Polri dan TNI untuk netral. Terakhir atau keenam, saya sampaikan bahwa mengamankan Pemilu itu adalah kehormatan. Kalau Pemilu bisa sukses, itu menjadi kebanggaan untuk kita dan bangsa," ujarnya.