Bisnis.com, JAKARTA – Hong Kong mempertahankan posisinya sebagai kota dengan pasar perumahan termahal di dunia, dengan harga rumah rata-rata mencapai US$1,2 juta atau setara Rp18 miliar (dikonversi dengan Rp15.000 per dolar AS) serta harga rata-rata properti utama di US$6,9 juta.
Hal tersebut diungkapkan oleh laporan dari Global Living CBRE Group Inc., yang menjangkau 35 kota dari Barcelona hingga Birmingham.
Dilansir Bloomberg, sejumlah kota metropolitan mengalami kemunduran, laporan tahun lalu menunjukkan bahwa New York, Los Angeles, Toronto, Vancouver, Sydney, dan Melbourne menjadi kota dengan kinerja terbaik.
Dengan pertumbuhan harga rumah melambat, kota-kota tersebut didorong ke peringkat bawah dan memberikan ruang untuk kota-kota di Eropa yang masih mencatat pertumbuhan yang kuat.
Posisi kota-kota Asia pun masih kuat. Menyusul, Singapura dan Shanghai menyusul Hong Kong. Sementara itu, Vancouver dan Shenzhen berada di posisi lima besar untuk harga properti rata-rata tertinggi.
CBRE Group melaporkan, meskipun Hong Kong memperkirakan 17.790 proyek perumahan swasta selesai tahun lalu, jumlah tersebut tidak cukup mengingat tekanan permintaan sehubungan dengan ukuran kota dan tanah yang terbatas yang sesuai untuk penggunaan perumahan.
Pasar termahal lainnya untuk rumah-rumah utama adalah Shanghai dan Moskow, dengan harga rata-rata mencapai US$2,4 juta. Sementara itu, Beijing mencatat rata-rata harga perumahan mencapai US$ 2,2 juta; Shenzhen seharga US$2 juta; dan London US$1,8 juta.
Di jajaran urutan terbawah, ada Dublin dengan harga rata-rata perumahan mencapai US$384.050 atau Ho Chi Minh dengan rata-rataa US$403.270.