Bisnis.com, JAKARTA -- Perubahan dukungan terhadap calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin serta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih mungkin terjadi hingga hari pemungutan suara. Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih pada 17 April 2019.
Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani mengatakan faktor yang bisa mempengaruhi elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga adalah isu ekonomi dan keamanan. Selain itu, kabar bohong atau hoaks juga bisa berpengaruh terhadap elektabilitas kedua kandidat itu.
"Keadaan ekonomi penting menaikkan atau menjaga Jokowi unggul atas Prabowo. Yang mengancam Jokowi hoaks, tapi tren hoaks sulit naik maka sulit juga menjatuhkan Jokowi," terangnya di kantornya, Jumat (12/4/2019).
Survei terkini SMRC menyatakan pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul dari Prabowo-Sandiaga. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 56,8%, sedangkan Prabowo-Sandiaga mendapat 37% dukungan. Adapun 6,3% responden mengaku tidak tahu pilihannya dalam Pemilu 2019.
Dalam survei SMRC, terlihat 51% responden melihat kondisi ekonomi rumah tangga sekarang lebih baik dibanding tahun lalu. Kemudian, 62% responden memandang kondisi keamanan saat ini dalam kondisi baik dan sangat baik.
"Dari berbagai indikator yang ada dan melihat trennya, sangat besar peluang Jokowi-Ma'ruf menang dalam Pilpres mendatang," ujar Deni.
Survei SMRC terakhir dilakukan pada 5-8 April 2019. Survei itu melibatkan 2.568 orang dari seluruh provinsi di Indonesia.
Responden yang berhasil diwawancarai mencapai 2.285 orang. Adapun Margin of Error survei 2,1% pada tingkat kepercayaan 95%.