Bisnis.com, JAKARTA - Sekitar 60 persen pemilih pada pemilu 2019 diduga sudah menentukan pilihannya saat ini. Pilihan itu bahkan telah dimiliki mereka sejak jauh hari sebelum masa kampanye dimulai.
Pendapat tersebut dikemukakan peneliti politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandez. Menurut Arya, potensi beralihnya dukungan pemilih dari satu calon ke calon lain di masa-masa akhir kampanye ini sangat kecil.
Arya menyebutkan butuh waktu lama untuk mengajak pemilih berpindah pilihan dalam pemilu. Saat ini, prediksinya hanya ada 40 persen pemilih yang belum menentukan pilihan pada 17 April.
"[Sekitar] 60 persen pemilih, mungkin sampai 65 persen, memilih sejak jauh hari,” ujar Arya kepada Bisnis.
Karena itu, baginya di masa-masa akhir kampanye ini kandidat lebih baik mengidentifikasi kantong-kantong pemilih mereka dibanding berupaya mengalihkan dukungan kubu lawan.
Para kandidat juga diimbau menghindari blunder. Jika ada blunder yang dilakukan maka kemungkinan beralihnya dukungan dari kandidat terkait ke orang lain membesar.
“Di sisa waktu ini yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi pemilih, siapa yang sudah mantap memilih caleg tersebut dan sebagainya, dan mendorong mereka untuk datang ke TPS. Ini adalah waktunya mengajak ke TPS, karena waktu untuk sosialisasi sudah lewat,” tutur Arya.
Masa kampanye pemilu 2019 tinggal berjalan 4 hari lagi. Setelah itu, masa tenang akan berlangsung pada 14 hingga 16 April. Pemungutan suara di Tanah Air akan dilakukan pada 17 April 2019.