Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri RI menyatakan sampat saat ini belum ada laporan mengenai warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam kebakaran dahsyat yang melanda kawasan pegunungan di Provinsi Gangwon, Korea Selatan.
"Berdasarkan informasi yang kami terima sampai saat ini, belum ada kabar mengenai adanya WNI yang menjadi korban dari kebakaran tersebut," ungkap juru bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir kepada wartawan di Jakarta, Jumat (5/4/2019).
Berdasarkan data Kemlu, terdapat sekitar 727 warga Indonesia yang menetap di wilayah tersebut dari total 42.000 WNI di Korea Selatan. 36.000 di antaranya adalah tenaga kerja yang menggeluti berbagai sektor di Negeri Ginseng.
Arrmanatha lantas mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia menyampaikan simpati dan belasungkawa menyusul laporan korban jiwa akibat peristiwa ini. Ratusan keluarga dipastikan kehilangan tempat tinggal akibat dilalap api.
Kantor Berita Yonhap melaporkan satu orang meninggal, 11 orang luka-luka, dan sekitar 4.000 lebih penduduk diungsikan akibat kebakaran hutan di wilayah pegunungan Korea Selatan yang menjadi lokasi Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018.
Titik api dilaporkan pertama kali ditemukan di tepi jalan, Goseong, Provinsi Gangwon, sekitar 210 kilometer timur laut Seoul pada Kamis malam dan menyebar ke gunung terdekat. Akibat angin kencang, api dengan cepat menyebar ke seluruh wilayah, termasuk Sokcho, kota terdekat Goseong.
Baca Juga
Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan telah memerintahkan markas besar pemadam kebakaran di semua wilayah untuk mengirim truk pemadam kebakaran ke Goseong. Sebanyak 872 truk pemadam kebakaran dan sekitar 15.000 personel dari pemadam kebakaran, militer, dan polisi dikerahkan.
Sampai Jumat malam (5/4/2019), pemerintah Korea Selatan melaporkan bahwa kobaran api di dua kawasan di Gangwon berhasil dikendalikan. Begitu pula sekitar 80 persen api di kawasan Inje.
Pemerintah Korea Selatan menyebutkan bahwa kebakaran diduga disebabkan oleh percikan api akibat arus listrik, namun hal itu tak dielaborasi lebih lanjut.