Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas pemilihan Turki melakukan hitung ulang suara di puluhan distrik di Istanbul setelah Partai AK pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan mengajukan gugatan terhadap hasil pemilihan lokal.
Partai AK sejatinya memperoleh suara mayoritas nasional dalam pemilihan daerah yang digelar pada Minggu (31/3/2019), namun partai oposisi berhasil menggeser dominasi partai berkuasa itu di dua kota utama Turki, Ankara dan Istanbul.
Pengurus Partai AK mengajukan keberatan akan hasil tersebut pada Selasa (2/4/2019). Mereka mengaku menemukan sejumlah penyimpangan dalam pemilihan di Ankara dan Istanbul. Para pejabat Partai AK mengatakan terdapat perbedaan besar antara surat suara di TPS dan data yang dikirim ke otoritas pemilihan.
"Dewan pemilihan daerah di Istanbul memutuskan untuk menghitung ulang surat suara di delapan distrik setelah banding kemarin," kata ketua Dewan Pemilihan Umum Sadi Guven kepada wartawan sebagaimana dikutip Channel News Asia, Kamis (4/4/2019).
Kantor berita pemerintah Anadolu kemudian mengatakan para pejabat menghitung ulang suara di 18 distrik Istanbul, termasuk di tiga distrik di mana setiap suara diverifikasi. Di daerah lain, petugas hanya memeriksa surat suara dianulir.
Istanbul yang merupakan kota terbesar di Turki, memegang posisi kunci bagi Erdogan selama 16 tahun dominasinya. Ia bahkan mengutus eks perdana menteri sekaligus salah satu loyalisnya, Binali Yildrim untuk maju sebagai kandidat wali kota.
Baca Juga
Erdogan yang juga pernah menjabat sebagai wali kota Istanbul pun memberi usaha maksimal untuk mempertahankan kekuasaan di sana. Meski telah berkampanye mati-matian, resesi yang melanda Turki di tengah kepemimpinan Erdogan tampaknya jauh lebih berpengaruh pada tingkat kepercayaan masyarakat.
Hasil perhitungan awal pada Senin (1/4/2019) lalu memperlihatkan bahwa kandidat dari CHP, salah satu oposisi, Ekrem Imamoglu unggul dengan selisih 28 ribu suara. Keunggulan tipis inilah yang mendorong Partai AK mengajukan banding.
"Seluruh dunia tengah memperhatikan kita, memperhatikan hasil pemilihan di kota kita," kata Imamoglu kepada wartawan.
"Jangan sampai kredibilitas Turki dihancurkan oleh aksi 3 atau 4 orang yang marah karena mainan mereka dirampas," sambungnya.
Kendati demikian, Partai AK tak bergeming. Wakil ketua AK Ali Ihsan Yavuz mengklaim saat ini perbedaan suara antara Imamoglu dan Yildirim merosot menjadi kurang dari 20 ribu suara dibanding hasil awal.
Kehilangan kendali di Istanbul merupakan suatu hal yang sangat sensitif bagi Erdogan. Sejak awal kampanye, pemimpin partai yang kontroversial itu selalu berkata bahwa "kemenangan di Istanbul sama halnya dengan memenangi seluruh Turki."