Bisnis.com, JAYAPURA - Ujian Nasional dijalani para siswa SMA yang menjadi korban banjir Sentani dengan kondisi serba darurat.
Para pelajar SMA 1 Sentani korban banjir bandang yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Jayapura, Papua beberapa waktu lalu terpaksa mengikuti ujian nasional berbasis komputer dengan menggunakan seragam pinjaman.
Kepala SMA Negeri 1 Sentani Agnes Mambieuw kepada Antara, Selasa (2/4/2019), mengakui ada beberapa pelajar kelas xii yang menjadi korban banjir bandang. Berbagai peralatan dan seragam sekolah mereka lenyap tersapu banjir, saat banjir menerjang, Sabtu(16/3/2019).
Namun jumlah pelajar kelas xii yang menjadi korban bencana alam tidak sebanyak pelajar kelas x dan xi, kata Agnes. Ia menambahkan, walaupun terkena bencana mereka tetap hadir dan mengikuti UNBK yang berlangsung sejak Senin (1/4).
Selain sekolah yang memberikan bantuan seragam, mereka juga mendapat pinjaman dari adik-adik kelasnya sehingga tetap mengikuti UNBK dengan menggunakan seragam sekolah.
“Sampai saat ini tidak ada masalah dan mereka tetap mengikuti UNBK beserta rekan-rekannya,” kata Agnes Mambieuw.
UNBK di SMA Negeri 1 Sentani diikuti 350 pelajar yang dibagi dalam tiga shift dan dilaksanakan di empat kelas.
Sejauh ini tidak ada masalah berarti yang terjadi selama pelaksanaan UNBK yang akan dilaksanakan hingga Senin (8/4), jelas Agnes.
Banjir bandang Sentani menyebabkan 105 orang meninggal dan 74 orang dilaporkan hilang. Selain mengakibatkan korban jiwa, banjir yang membuat air Danau Sentani meluap itu juga menghilangkan harta benda warga.