Bisnis.com, JAKARTA - Penghadangan rombongan calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin saat hendak berziarah ke makam Kiai Suhro di Pamekasan, Madura, ditanggapi Pengurus Wilayah (PW) Ansor Banten.
Ketua PW Ansor Banten Ahmad Nuri mengatakan, penghadangan terhadap Ma'ruf dilakukan secara tidak santun dan terkesan mengusir. Padahal, Ma'ruf dan rombongan hanya berniat beribadah dengan mengunjungi makam Kiai Suhro.
"Mereka seperti mengusir Kiai dan rombongan yang mau beribadah,” ujar Ahmad dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Senin (1/4/2019).
Menurut Ahmad, ziarah kubur bagi warga NU merupakan salah satu ibadah yang disunahkan. Sebab, di dalamnya ada pembacaan doa, istigosah dan tawassul.
Dia merasa penghadangan Ma'ruf sebagai bentuk penghinaan. Ahmad juga tak habis pikir mengapa ada orang yang menghadang niat Ma'ruf untuk ziarah.
"Bagi kami ini penghinaan. Jangankan Kiai Ma’ruf yang jadi tokoh panutan kami, orang awam saja kalau hendak bertamu, berziarah, wajib dihormati," tuturnya.
PW Ansor Banten menganggap tindakan pendukung kandidat nomor urut 02 di Pamekasan bisa menyulut konflik horizontal. Akan tetapi, dia menyebut tindakan serupa tak akan dilakukan masyarakat Banten jika Prabowo Subianto atau Sandiaga Uno berkampanye di sana.
Saat hendak berziarah ke makam Kiai Suhro, Ma'ruf sempat "disambut" sejumlah warga di sekitar lokasi makam. Peristiwa itu menyebabkan Ma'ruf batal berziarah ke lokasi tujuan.
Ma'ruf pun lantas langsung menuju Surabaya untuk bermalam sebelum melanjutkan kampanye ke Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (2/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel