Bisnis.com, JAYAPURA – Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan tercatat 74 orang korban banjir bandang di Kabupaten Jayapura belum ditemukan.
Anggota TNI Polri yang dibantu masyarakat dan satuan lainnya masih terus melakukan pencarian, tetapi akibat banyak material yang hanyut saat banjir bandang terjadi menyebabkan sulit menemukan para korban.
“Pencarian dilakukan secara manual karena banyaknya material yang terseret saat banjir melanda Sentani dan sekitarnya,” ujarnya di Jayapura pada Rabu (27/3/2019).
Menurutnya, luasnya wilayah yang terdampak menyebabkan tim pencari mengalami kesulitan untuk menemukan para korban. Bahkan saat ini penggunaan anjing pelacak sudah tidak efektif akibat daya ciumnya terbatas.
“Anjing pelacak yang dikerahkan Polda Papua tidak lagi mampu mencari korban yang tertimbun berbagai material seperti bebatuan, pasir atau tanah dan pepohonan,” tambah Sormin.
Mantan Kadiv Propam Mabes Polri itu menyebutkan pencaharian masih terus dilakukan termasuk menyisir di sekitar Danau Sentani.
Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Jayapura menyebabkan 105 orang meninggal dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal karena selain banjir bandang, dampak dari bencana alam itu juga menyebabkan air Danau Sentani meluap.
