Bisnis.com, JAKARTA – Model dan penyiar radio di Kota Yogyakarta, Vincentia Tiffani, akhirnya mengklarifikasi pertanyaan yang dilontarkannya kepada cawapres Sandiaga Uno soal ingin jadi istri kedua.
Vincentia mengunggah video klarifikasi itu pada akun Instagram @vincentiatiffani. Dalam video itu, Vincentia mengakui bahwa dirinya mengagumi sosok Sandiaga Uno, karena memiliki wajah tampan, berkharisma, berwibawa.
Menurut Vincentia, hal-hal itu membuat tak memungkiri orang-orang menganggap serius pertanyaan soal ingin jadi istri kedua Sandi saat cawapres itu kampanye dan meresmikan Rumah Siap Kerja di Yogyakarta pada pekan lalu.
“Saya memang kagum pada Bapak Sandiaga Uno karena memiliki wajah tampan, berkharisma, berwibawa, dan itu tak memungkiri semua orang dianggap serius. Kuliah saya masih panjang, karier saya masih panjang, jadi tak mungkin di usia seperti ini saya ingin menikah,” kata Vincentia.
Berikut klarifikasi lengkap Vincentia Tiffani :
Seperti ramai diberitakan, saat Sandiaga Uno berkunjung ke Sleman Yogyakarta, seorang wanita berambut panjang melontarkan pertanyaan yang memicu tawa dari yang mendengar.Wanita tersebut melontarkan pertanyaan apakah dirinya boleh menjadi istri kedua Sandiaga Uno.
Saat itu Sandi menghadiri Rumah Siap Kerja dan Pelatihan OK Oce di warung kopi Cengkir Heritage Resto and Coffee.
Vincentia saat itu melontarkan dua pertanyaan. Saat melontarkan pertanyaan kedua, ia ingin meminta mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu untuk menjawabnya dengan jujur.
"Bener? Tapi dijawab dengan jujur ya pak ya," ujarnya.
"Ya semuanya jawabnya jujur," jawab Sandi.
Masih tampak tersipu malu, Vincentia kembali meminta jawaban lengkap dari Sandi.
"Boleh enggak bapak, saya jadi istri kedua bapak?" tanya Tiffani disusul tawa.
Sontak yang menghadiri kampanye Sandi itu langsung berteriak kencang. Terdengar beberapa saat para warga tak berhenti teriak dan bersorak riuh setelah mendengar pertanyaan Vincentia. Dia juga terlihat tertawa terbahak-bahak setelah mengucapkan hal itu.
Menanggapi pertanyaan itu, Sandi tak lantas menjawabnya dengan gamblang.
"Bagaimana ibu-ibu?"