Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kilas Balik Kampanye Capres di Hari Pertama, Beda Gaya Jokowi dan Prabowo

Strategi masing-masing dalam memaksimalkan kampanye akbar berbeda-beda.
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto disambut ribuan pendukungnya dalam kunjungan ke Manado, Sulawesi Utara, Minggu (24/3/2019)./Istimewa
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto disambut ribuan pendukungnya dalam kunjungan ke Manado, Sulawesi Utara, Minggu (24/3/2019)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Kampanye akbar atau kampanye terbuka telah mulai diselenggarakan Minggu 24 Maret 2019, hari ini dan diikuti oleh kedua pasangan capres-cawapres serta seluruh partai politik peserta pemilu.

Masing-masing pasangan capres-cawapres memiliki strategi masing-masing dalam memaksimalkan kampanye akbar tersebut.

Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf memilih melakukan kampanye akbar perdana secara bersama-sama di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Banten, Minggu, yang dihadiri puluhan ribu pendukung.

Meskipun pada akhirnya Ma'ruf batal bergabung dengan Jokowi di Stadion Maulana Yusuf, namun keduanya sama-sama berada di Serang, Banten pada kampanye akbar perdana.

Ma'ruf batal bergabung dengan Jokowi karena menghadiri acara haul ibundanya di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang Banten.

Adapun dalam kampanye akbar perdananya, Jokowi didampingi para pimpinan partai pengusungnya seperti Ketua Umum PSI Grace Natalie, Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto, hingga Ketua TKN Erick Thohir dan Gubernur Banten Wahidin Halim.

Jokowi tampak gencar memperkenalkan salah satu program andalannya yakni peluncuran tiga kartu baru yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Pra Kerja, dan Kartu Sembako Murah.

Capres petahana itu menjelaskan ketiga kartu tersebut akan dikeluarkan jika dirinya kembali terpilih sebagai presiden di Pemilu 2019, 17 April mendatang.

Jokowi menjelaskan KIP Kuliah untuk membantu masyarakat yang hendak kuliah, kartu pra kerja untuk lulusan SMA/SMK atau perguruan tinggi yang ingin memeroleh pelatihan, sedangkan kartu sembako murah untuk kalangan ibu yang ingin memperoleh sembako dengan harga miring.

Selain itu Jokowi juga menjadikan kampanye akbar sebagai momentum mengajak masyarakat memerangi hoaks. Dia mengetahui bahwa di akar rumput banyak beredar hoaks, kabar fitnah, serta kabar bohong.

Dia mencontohkan hoaks serta fitnah yang menyerangnya dirinya dan Ma'ruf Amin yakni isu menghapus pendidikan agama, legalisasi perkawinan sejenis, hingga melarang adzan dan melegalkan perzinahan.

Dia meminta publik ikut serta melawan hoaks itu dengan cara meluruskannya.

Lebih jauh di hadapan ribuan pendukungnya Jokowi memuji kemampuan cawapres pasangannya Ma’ruf Amin.

Jokowi mengungkapkan salah satu alasan dirinya memilih Ma'ruf karena keahlian dan pemahaman Ma'ruf dalam ekonomi syariah. Jokowi bahkan menyebut Ma'ruf sosok yang paham tentang unicorn.

Jokowi menyebut Ma'ruf seorang ulama besar yang pintar dan cerdas. Menurut dia, dirinya dan Ma'ruf merupakan pasangan ulama dan umaro.

Sedangkan Ma'ruf Amin dalam acara haul ibundanya menyatakan rasa terima kasihnya karena melihat antusiasme ribuan warga Banten yang ikut menghadiri acara itu. Menurut Ma'ruf, banyak kalangan ibu dan kiai di Banten yang mendukungnya.

Sementara itu pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memilih menjalani kampanye akbar perdana secara terpisah.

Prabowo melakukan kampanye akbar di Manado, Sulawesi Utara serta Makassar, Sulawesi Selatan. Sedangkan Sandiaga berkampanye di Sragen, Jawa Tengah.

Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi mengungkapkan strategi kampanye itu sesuai dengan yang sudah disusun oleh BPN.

Di Manado, Prabowo kembali berbicara soal kebocoran anggaran. Dia mengaku tidak menyalahkan siapapun atas kebocoran anggaran itu.

Prabowo berjanji ingin menutup kebocoran anggaran itu, dan menjanjikan pemerintahan terbebas dari koruptor.

Mantan Danjen Kopassus itu juga berjanji bekerja siang dan malam jika memeroleh mandat rakyat.

Di Makassar, Prabowo didampingi mantan Ketua DPP Partai Golkar Erwin Aksa. Dia kembali menyinggung kebocoran anggaran negara dan berjanji mengembalikan kekayaan negara yang menurutnya hanya dikuasai segelintir orang, kepada negara.

Sementara pasangan Prabowo, Sandiaga Uno menemui generasi milenial di Sragen, Jawa Tengah. Sandiaga sempat ikut menari bersama kalangan milenial dalam acara itu.

Dalam kampanye akbar itu, Sandiaga menggelar konsep pelatihan kewirausahaan bagi generasi muda. Menurutnya, konsep semacam itu akan terus dilakukan selama masa kampanye akbar.

Kilas Balik Kampanye Capres di Hari Pertama, Beda Gaya Jokowi dan Prabowo

Ribuan kader dan simpatisan sejumlah parpol pengusung pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin menghadiri Kampanye Terbuka di Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Serang, Banten, Minggu (24/3/2019). Pada kampanye yang dihadiri ribuan kader dan simpatisan sejumlah parpol pengusungnya Jokowi menyatakan pihaknya optimistis bisa memenangkan suara secara telak dalam pemilihan presiden mendatang./Antara-Asep Fathulrahman

Kampanye 21 hari

Kampanye akbar dilakukan selama 21 hari sejak 24 Maret hingga 13 April 2019.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah membagi kampanye akbar ke dalam dua zona yakni zona A dan zona B.

Masing-masing zona terdiri dari 17 provinsi. Provinsi yang masuk Zona A, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua.

Provinsi yang masuk Zona B, yakni Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku Utara dan Papua Barat.

Dalam pengundian, Jokowi-Ma'ruf memeroleh kesempatan memulai kampanye akbar perdana di zona B. Sedangkan Prabowo-Sandiaga di Zona A.

Kedua pasangan capres-cawapres akan bertukar zona kampanye setiap dua hari sekali.

Adapun bagi partai pengusung dan pendukung akan berkampanye mengikuti zona capres-cawapres yang diusung atau didukungnya.

Pembagian zona ini dilakukan guna menghindari peristiwa tidak diinginkan selama kampanye akbar, mengingat kampanye akbar dapat melibatkan ribuan hingga puluhan ribu massa dalam satu waktu.

Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengingatkan agar para kontestan Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif tidak menggunakan isu Suku, Agama, Ras dan Antar-golongan dalam kampanye terbuka yang berlangsung 24 Maret-13 April 2019.

Tim-tim kampanye para kontestan menurut Mahyudin, harus lebih cerdas mengolah dan menjual ide-ide serta gagasan-gagasan kepada masyarakat Indonesia, bukan malah membodoh-bodohi masyarakat.

Dia menilai semua pihak harus memberikan pembelajaran politik yang baik dan cerdas kepada masyarakat agar lebih luas wawasannya dan lebih cerdas dalam berkehidupan berpolitik, berbangsa dan bernegara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper