Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Rommy Diyakini tak Pengaruhi Suara Jokowi di Jawa Barat

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Amin Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, kasus mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Rommy, tak akan mempengaruhi pemilih Jokowi-Amin di daerah Jabar. 
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy (kiri) dan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Suharso Monoarfa menghadiri penutupan Workshop Nasional Anggota DPRD PPP 2018 di Jakarta, Selasa (15/5)./ANTARA-Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy (kiri) dan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Suharso Monoarfa menghadiri penutupan Workshop Nasional Anggota DPRD PPP 2018 di Jakarta, Selasa (15/5)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com,BANDUNG—Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Amin Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, kasus mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Rommy, tak akan mempengaruhi pemilih Jokowi-Amin di daerah Jabar. 

Soalnya, pemilihan Presiden adalah mendukung sosok seseorang dan bukan memilih salah satu partai pendukungnya. Sehingga, Dedi meyakini kasus itu tak akan mempengaruhi elektabilitas Jokowi-Amin di Pilpres 17 April 2019 mendatang. 

"Enggak lah (pengaruh kasus Romahurmuziy), kan kita milih presiden bukan milih partai, tak akan memiliki efek elektoral apapun terhadap pemilihan presiden," katanya, Jumat (22/3/2019). 

Selama ini, tambah Dedi, masyarakat sudah sangat pintar dalam menentukan arah politik dan pilihannya karena saat ini era keterbukaan publik dan digitalisasi media. Apalagi, pengalaman seperti ini bukan kali pertama dalam sejarah pra pemilihan umum.

Dedi melanjutkan, elektabilitas sosok seseorang tak akan terpengaruh oleh suatu permasalahan yang tak ada kaitannya dengan salah satu calonnya. 

"Masyarakat bisa membedakan mana ketua umum partai mana presiden. Tidak serta-merta pendukungnya bermasalah berindikasi terhadap calon presidennya," tambahnya. 

Dedi mencontohkan, saat tahun 2014 lalu terjadi hal sama dengan Ketua Umum PPP sebelumnya yakni Suryadharma Ali. Malahan, saat itu ketum tersebut yang juga partai pendukung menjabat sebagai Menteri Agama. Tapi, kasus tersebut tak berpengaruh dan tetap pemilihan Presiden dimenangkan oleh pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. 

"Menteri Agama yang juga ketum PPP ditetapkan juga oleh KPK sebagai tersangka dulu. Tapi kan tidak memberi efek elektoral," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper