Bisnis.com,BANDUNG—Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Amin Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, kasus mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Rommy, tak akan mempengaruhi pemilih Jokowi-Amin di daerah Jabar.
Soalnya, pemilihan Presiden adalah mendukung sosok seseorang dan bukan memilih salah satu partai pendukungnya. Sehingga, Dedi meyakini kasus itu tak akan mempengaruhi elektabilitas Jokowi-Amin di Pilpres 17 April 2019 mendatang.
"Enggak lah (pengaruh kasus Romahurmuziy), kan kita milih presiden bukan milih partai, tak akan memiliki efek elektoral apapun terhadap pemilihan presiden," katanya, Jumat (22/3/2019).
Selama ini, tambah Dedi, masyarakat sudah sangat pintar dalam menentukan arah politik dan pilihannya karena saat ini era keterbukaan publik dan digitalisasi media. Apalagi, pengalaman seperti ini bukan kali pertama dalam sejarah pra pemilihan umum.
Dedi melanjutkan, elektabilitas sosok seseorang tak akan terpengaruh oleh suatu permasalahan yang tak ada kaitannya dengan salah satu calonnya.
"Masyarakat bisa membedakan mana ketua umum partai mana presiden. Tidak serta-merta pendukungnya bermasalah berindikasi terhadap calon presidennya," tambahnya.
Dedi mencontohkan, saat tahun 2014 lalu terjadi hal sama dengan Ketua Umum PPP sebelumnya yakni Suryadharma Ali. Malahan, saat itu ketum tersebut yang juga partai pendukung menjabat sebagai Menteri Agama. Tapi, kasus tersebut tak berpengaruh dan tetap pemilihan Presiden dimenangkan oleh pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
"Menteri Agama yang juga ketum PPP ditetapkan juga oleh KPK sebagai tersangka dulu. Tapi kan tidak memberi efek elektoral," pungkasnya.