Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Komisi IV DPR Edhy Prabowo mendesak pemerintah untuk bertindak cepat dalam merespon larangan Uni Eropa atas ekspor minyak kelapa sawit asal Indonesia.
Dia mengatakan bentuk kehadiran negara dalam merspon kebijakan itu bisa dilakukan dengan tidak berhenti melakukan diplomasi dalam bentuk lobi-lobi politik. Apapun upaya harus dilakukan untuk menunjukkan kedaulatan negara Indonesia dalam bidang ekonomi dan perdagangan dunia, ujarnya.
Edhy mengatakan tujuan utama pelarangan perdagangan itu dilakukan Uni Eropa agar Indonesia tidak dapat bergerak bebas dalam menyuplai minyak kelapa sawit ke dunia.
“Segala upaya politik yang dilakukan Uni Eropa untuk mengembargo Indonesia harus segera direspon pemerintah karena jika pemerintah tidak cepat tanggap maka Indonesia akan masuk ke fase krisis.”
"Ini hanya masalah yang dibuat oleh mereka untuk mencari alasan. Ini hanya masalah gimmick yang mereka bentuk untuk menahan laju perdagngan Indonesia. Indonesia harus paham itu dan tunjukkan bahwa kita punya kedaulatan dan harga diri," kata Edhy, Kamis (21/3/2019).
Selama ini, Politisi Partai Gerindra tersebut selalu mempertanyakan peran negara untuk memperjuangkan pelarangan minyak kelapa sawit Indonesia ke Eropa ini.
Dia mengaku miris terhadap fenomena ketika Indonesia menjadi pasar aktif bagi perdagangan minyak sawit dunia, namun tidak pernah ada keuntungan yang jelas bagi negara terutama masyarakat Indonesia sebagai petani sawit.
Untuk itu, dia juga mendorong pemerintah untuk terus aktif melakukan diplomasi kepada tiap-tiap negara Eropa agar dapat mengakhiri sengketa ekspor kelapa sawit dengan Uni Eropa.