Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Bantah Bakal Gaji Pengangguran Lewat Kartu Pra Kerja

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo membantah program Kartu Pra Kerja yang ia canangkan untuk menggaji pengangguran
Capres nomor urut 01 Joko Widodo menyapa pendukungnya ketika menghadiri deklarasi dukungan dari para petani dan nelayan Lampung di Lapangan Karangendah, Lampung Tengah, Lampung, Jumat (8/3/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A
Capres nomor urut 01 Joko Widodo menyapa pendukungnya ketika menghadiri deklarasi dukungan dari para petani dan nelayan Lampung di Lapangan Karangendah, Lampung Tengah, Lampung, Jumat (8/3/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi kembali mempromosikan salah satu kartu yang bakal ia keluarkan jika kembali terpilih, yakni Kartu Pra Kerja. Di hadapan para pendukungnya, Jokowi menegaskan bahwa program ini tidak dibuat untuk menggaji pengangguran sebagaimana ramai dibincangkan publik.

"Bukan untuk memberi gaji kepada yang menganggur, bukan, isu itu harus bisa kita jawab," kata Jokowi saat berpidato di Festival Satu Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (10/3/2019).

Jokowi mengatakan kartu ini dibuat sebagai investasi pemerintah terhadap anak-anak muda Indonesia supaya bisa memperoleh peluang saat masuk ke dunia industri dan bisnis.

Dengan memegang kartu ini, Jokowi menyebutkan para lulusan sekolah menengah atas kejuruan, akademi, dan perguruan tinggi yang akan masuk dunia kerja akan melewati pelatihan terlebih dahulu.

"Akan diadakan pelatihan atau training terlebih dahulu, vocational training," papar Jokowi. Ia mengatakan pelatihan itu bisa bertempat di dalam maupun luar negeri.

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa para peserta pelatihan vokasi ini nantinya memang bakal menerima insentif. Namun, insentif yang tak disebut besarannya itu hanya akan diberikan untuk kurun waktu tertentu, yakni 6 bulan sampai satu tahun.

"Ini hanya untuk pemacu agar mereka bisa segera mendapatkan kerja. Jadi bukan memberi gaji bagi yang menganggur," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper