Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat masih percaya Korea Utara dapat sepenuhnya membongkar program senjata nuklirnya pada akhir masa jabatan Presiden Donald Trump dan siap untuk terlibat dalam pembicaraan baru, menurut seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri.
Pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut juga mengatakan AS terpaku ke dalam jadwal tertentu, dengan sejalan pada pernyataan Trump bahwa ia tidak terburu-buru untuk mencapai kesepakatan.
Komentar tersebut muncul seminggu setelah KTT Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Hanoi berakhir tanpa kesepakatan karena AS menolak permintaan untuk memberikan keringanan sanksi sebagai ganti penutupan kompleks nuklir Kim Yongbyon.
Di antara masalah lain, kedua belah pihak masih tidak setuju apakah janji sebelumnya untuk bekerja ke arah "denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea" berarti semata-mata penghancuran program nuklir Korea Utara atau juga diiringi langkah-langkah oleh AS.
Pada hari Rabu (6/3), Trump mengatakan dia akan "sangat kecewa" jika ada laporan yang kuat bahwa Korea Utara telah mulai membangun kembali situs uji coba rudal yang dibongkar tahun lalu.
Gambar-gambar dari Beyond Parallel, bagian dari Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berbasis di Washington, menunjukkan bahwa Korea Utara sedang membangun kembali situs roket jarak jauh di Fasilitas Peluncuran Sohae.
Pejabat tersebut mengatakan AS menyadari gambar-gambar satelit dan mengakui ada "beberapa perakitan kembali" yang terjadi di sana, tetapi belum mengambil kesimpulan apa pun tentang apa artinya itu. Laporan mengenai rekonstruksi tersebut menunjukkan bahwa itu mungkin dimulai sebelum pertemuan Trump-Kim di Vietnam.
Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton memperingatkan Korea Utara bahwa mereka harus bersedia untuk sepenuhnya menghentikan program senjata nuklirnya atau mungkin akan menghadapi sanksi yang lebih keras. Dia mengisyaratkan kesediaan pihak AS untuk memulai kembali pembicaraan.
"Dia pikir kesepakatan itu akan terjadi jika Korea Utara bersedia melihat gambaran besarnya," kata Bolton kepada Fox News, seperti dikutip Bloomberg.
Ketika ditanya apa yang dicari pemerintahan Trump dallam upaya denuklirisasi Korea Utara, pejabat AS tersebut mengatakan itu akan mencakup pembongkaran semua bagian dari siklus nuklir, menghapus hulu ledak nuklir, rudal balistik antarbenua dan program pemusnah massal lainnya, serta reorientasi ekonomi yang lebih fokus terhadap penduduk sipil.
Negosiasi AS dan Korea Utara belum berjalan sejauh yang diinginkan pemerintahan Trump, tetapi "pintu tetap terbuka untuk pembicaraan sesegera mungkin," kata pejabat itu.